Kebiasaan sederhana seperti cara minum ternyata bisa berdampak besar bagi kesehatan. Salah satu hal yang sering dilakukan tanpa sadar adalah minum sambil berdiri. Meskipun terlihat sepele, sejumlah penelitian dan pandangan medis mengungkapkan bahwa kebiasaan ini dapat menimbulkan berbagai efek buruk bagi tubuh.
Fakta mengejutkan, minum sambil berdiri bisa menyebabkan ginjal bekerja tidak optimal dalam menyaring cairan. Posisi berdiri membuat tubuh tidak dalam keadaan rileks, sehingga organ-organ pencernaan dan ekskresi tidak dapat menjalankan fungsinya secara maksimal.
Selain itu, kebiasaan ini juga berisiko memicu arthritis atau peradangan sendi. Cairan yang masuk dengan cepat tanpa kontrol tubuh dapat menumpuk di area persendian. Efeknya bisa menimbulkan nyeri dan bengkak dalam jangka panjang.
Bukan hanya itu, seseorang yang sering minum sambil berdiri juga lebih rentan terkena gangguan pencernaan. Saat berdiri, otot perut dan saluran cerna dalam kondisi tegang, sehingga tidak siap menerima cairan. Hal ini dapat menyebabkan maag dan memperparah kondisi lambung.
Beberapa ahli juga menyebutkan bahwa air yang diminum sambil berdiri akan jatuh langsung ke dasar lambung dan menghantam dinding perut. Jika ini terjadi secara terus-menerus, maka lapisan pelindung lambung bisa rusak dan memicu iritasi serius.
Dokter gizi klinis, dr. Farah Dwi Aprillia, pernah menyampaikan bahwa “minum sambil berdiri membuat cairan tidak melewati proses relaksasi tubuh yang seharusnya terjadi saat duduk. Dalam posisi duduk, air bisa diserap lebih baik oleh tubuh.”
Oleh karena itu, cara terbaik untuk minum adalah dalam posisi duduk, perlahan, dan tenang. Posisi ini memungkinkan cairan terserap lebih maksimal dan tubuh pun tidak bekerja secara tertekan.
Jika kamu ingin menjaga sistem pencernaan, ginjal, serta fungsi lambung, maka ubah kebiasaan minummu mulai sekarang. Duduklah sejenak, nikmati air dengan tenang, dan biarkan tubuh bekerja dengan semestinya.