Hari Raya Iduladha, terikenal sebagai Hari Raya Qurban, adalah salah satu hari besar umat Islam yang diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Hijriyah. Pada hari ini, umat Islam di seluruh dunia melaksanakan ibadah qurban, yakni menyembelih hewan ternak seperti sapi, kambing, atau unta sebagai bentuk ketaatan dan rasa syukur kepada Allah SWT.
Pelaksanaan qurban ini memiliki tata cara dan syarat yang harus dipenuhi agar sesuai dengan syariat Islam. Mari bahas secara mendalam mengenai cara penyembelihan atau mematikan hewan sesuai syariat, dengan fokus pada pelaksanaan qurban di Hari Iduladha.
Sejarah dan Makna Qurban
Qurban memiliki akar sejarah yang kuat dalam Islam, terinspirasi oleh kisah Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS. Allah SWT menguji keimanan Nabi Ibrahim dengan memerintahkannya untuk menyembelih putranya yang sangat ia cintai.
Namun, pada saat puncak ketaatan dan kepasrahan, Allah menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba. Kisah ini menjadi simbol ketaatan, pengorbanan, dan keikhlasan yang menjadikan teladan bagi umat Islam dalam melaksanakan ibadah qurban setiap tahunnya.
Jenis Hewan Qurban
Hewan yang boleh untuk qurban harus memenuhi beberapa kriteria yaitu bisa berupa:
- Kambing atau Domba: Minimal berusia satu tahun untuk kambing, dan enam bulan untuk domba.
- Sapi atau Kerbau: Minimal berusia dua tahun.
- Unta: Minimal berusia lima tahun.
Hewan qurban harus dalam kondisi sehat, tidak cacat, dan cukup umur. Kondisi ini memastikan bahwa hewan yang ia persembahkan dalam keadaan terbaik, mencerminkan rasa hormat dan ketaatan kepada Allah SWT.
Teknik Penyembelihan Hewan Menurut Syariat Islam
Dalam Islam, ada beberapa teknik penyembelihan atau mematikan hewan secara syar’i, yaitu dzabaha, nahara, ‘aqar, dan shaid. Setiap teknik memiliki cara dan situasi khusus penggunaannya. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing teknik:
Dzabaha (ذبح)
Dzabaha adalah teknik penyembelihan yang paling umum orang gunakan. Metode ini berlangsung dengan cara:
- Mengikat Hewan: Mengikat hewan dan membaringkan dengan posisi menghadap kiblat.
- Menyebut Nama Allah: Sebelum menyembelih, penyembelih harus mengucapkan “Bismillah, Allahu Akbar”.
- Memotong Leher: Menggunakan pisau tajam, penyembelih harus memotong tiga saluran utama di leher hewan, yaitu trakea (saluran napas), esofagus (saluran makanan), dan arteri karotis (pembuluh darah utama).
Melakukan proses ini harus dengan cepat dan tepat untuk mengurangi rasa sakit pada hewan. Alat yang petugas gunakan harus sangat tajam untuk memastikan pemotongan yang efisien dan mengurangi penderitaan hewan.
Nahara (نحر)
Nahara adalah teknik penyembelihan khusus untuk hewan besar seperti unta. Prosesnya adalah sebagai berikut:
- Mengikat Hewan: Mengikat unta dengan posisi berdiri.
- Menyebut Nama Allah: Sebelum menyembelih, penyembelih harus mengucapkan “Bismillah, Allahu Akbar”.
- Menusuk Leher: Menggunakan alat tajam, penyembelih menusuk bagian bawah leher (dekat dada) unta hingga darah keluar dengan deras.
Teknik ini berbeda dari dzabaha karena unta memiliki struktur anatomi yang berbeda dan memerlukan metode khusus untuk penyembelihan yang efisien.
‘Aqar (عقر)
‘Aqar adalah menggunakan teknik dalam situasi di mana hewan tidak dapat tertangkap secara fisik, seperti hewan liar atau hewan yang melarikan diri. Metode ini melibatkan:
- Menggunakan Senjata atau Alat Tajam: Hewan dengan senjata atau alat tajam dari jarak jauh.
- Menyebut Nama Allah: Penyembelih harus menyebut nama Allah sebelum melemparkan senjata atau alat tajam.
Tujuannya adalah untuk memastikan hewan mati karena luka tersebut. Teknik ini jarang orang gunakan dalam pelaksanaan qurban karena biasanya hewan qurban adalah hewan ternak yang dapat tertangani secara fisik.
Shaid (صيد)
Shaid adalah teknik berburu hewan dengan bantuan alat atau hewan pemburu yang telah terlatih, seperti anjing atau burung pemburu. Prosesnya adalah:
- Melatih Hewan Pemburu: Hewan pemburu harus terlatih untuk mengejar dan menangkap hewan buruan.
- Menyebut Nama Allah: Sebelum melepaskan hewan pemburu atau menggunakan senjata, penyembelih harus menyebut nama Allah.
- Memburu Hewan: Hewan pemburu mengejar dan menangkap hewan buruan, atau penyembelih menggunakan senjata untuk melukai hewan buruan.
Teknik ini lebih relevan untuk perburuan hewan liar dan bukan untuk pelaksanaan qurban yang biasanya melibatkan hewan ternak.
Persiapan dan Pelaksanaan Qurban
Pelaksanaan qurban tidak hanya melibatkan penyembelihan, tetapi juga persiapan yang baik. Berikut adalah beberapa langkah persiapan dan pelaksanaan qurban:
- Pemilihan Hewan: Memilih hewan yang memenuhi syarat untuk qurban, yaitu sehat, tidak cacat, dan cukup umur.
- Menyiapkan Lokasi: Lokasi penyembelihan harus bersih dan sesuai dengan syariat Islam.
- Membaca Doa: Penyembelih harus membaca doa dan menyebut nama Allah sebelum melakukan penyembelihan.
- Penyembelihan: Melakukan penyembelihan sesuai dengan teknik yang benar (dzabaha atau nahara).
- Pembagian Daging: Daging qurban terbagi menjadi tiga bagian; satu bagian untuk keluarga, satu bagian untuk kerabat dan teman, dan satu bagian untuk diberikan kepada orang yang membutuhkan.
Untuk Qurban: Gunakan Dzabaha dan Nahara
Pelaksanaan qurban di Hari Iduladha adalah ibadah yang sarat makna dan simbolis, mengajarkan umat Islam tentang ketaatan, pengorbanan, dan rasa syukur kepada Allah SWT. Teknik penyembelihan yang sesuai dengan syariat Islam, seperti dzabaha dan nahara, memastikan bahwa hewan terkelola dengan baik dan proses penyembelihan dengan cara yang paling sedikit menyakiti hewan.
Dengan mematuhi syariat dalam pelaksanaan qurban, umat Islam dapat menjalankan ibadah ini dengan khusyuk dan penuh berkah, memperkuat rasa kebersamaan dan kepedulian sosial dalam komunitas mereka.