Samarinda – Anggota Komisi II DPRD Kaltim Encik Wardani berikan apresiasi untuk program Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperindagkop) Kaltim. Ia sampaikan saat rapat Disperindagkop, Samarinda, Kaltim, pada Jum’at (3/11/2023).
Program Disperundagkop ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui e-katalog.
“Pentingnya e-katalog sebagai salah satu cara belanja pemerintah yang wajib digunakan oleh pelaku UMKM,” Ungkap Encik.
E-Katalog Memudahkan UMKM Kaltim
Menurutnya, e-katalog bisa memudahkan pelaku UMKM untuk menawarkan produk atau jasa mereka kepada pemerintah maupun swasta.
“Dari koordinasi dinas terkait, beberapa UMKM juga dilatih. Saya menilainya ini masih belum maksimal dan banyak pelaku UMKM belum bisa melakukan ini secara teknis,” tutur politisi PKS itu.
Ia sampaikan, perihal itu jadi tantangan Kaltim bagaimana e-katalog menjadi trending. Karena ini memudahkan, bahkan dalam e-katalog mencari jasa cleaning service pun juga ada.
“Orang mau cari barang apa juga ada. Tinggal klik pakai jari sudah bisa bertransaksi dan ini perlu dimasifkan lagi kepada UMKM,” tuturnya.
Encik berharap Disperindagkop Kaltim bisa terus memberikan bimbingan dan pendampingan kepada pelaku UMKM agar bisa mengikuti perkembangan teknologi dan pasar. Ia juga mengingatkan, bahwa peningkatan UMKM harus dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan.
“Upaya mereka guna mengurangi angka pengangguran karena berkait dengan tumbuhnya UMKM di Kaltim,” kata Encik.
Ia mengemukakan UMKM merupakan salah satu penyangga ekonomi di daerah sehingga upaya peningkatannya menjadi program strategis dan unggulan.
Program Disperindagkop Berkelanjutan dan Masif
Lanjutnya, pihaknya mendukung program Disperindagkop Kaltim agar bisa berkelanjutan dan masif, terutama dalam hal pengawasan dan evaluasi terhadap bantuan yang tersampaikam kepada pelaku UMKM.
“Namun jangan juga masif tak terkontrol. Kadang pemerintah membuat program menyalurkan bantuan ke UMKM, kemudian tertinggal dan tidak ada pengawasan hasilnya seperti apa, sehingga itu yang membuat program tidak tepat sasaran,” ujarnya.
Dalam pemaparan itu terungkap ada UMKM sudah maju ekonominya. Namun, masih mendapat bantuan. Inilah merupakan catatan penting mengenai petunjuk teknis penyaluran bantuan dan perlunya evaluasi.
