Jakarta – Kantor Kementrian Agama (Kemenag) di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) masih menanti penambahan kuota sebanyak 163 untuk haji tahun 2023.
Pernyataan itu disampaikan karena banyaknya jamaah haji atau keluarga jamaah yang bertanya terkait kuota tambahan, dengan harapan mereka bisa masuk dalam kuota itu dan diberangkatkan musim haji 1444 Hijriah.
Ketidakpastian Kuota Tambahan Haji Membuat Informasi Terhenti
Dengan demikian, lanjutnya, dengan belum adanya kepastian jumlah kuota tambahan haji itu, pihaknya juga belum bisa memberikan informasi kepada calon haji yang akan mendapatkan kuota tambahan itu.
“Sebanyak 163 kuota tambahan itu akan dibagi ke 10 kabupaten/kota se-NTB, dan mungkin itu yang masih dibahas oleh Kemenag Provinsi NTB, agar adil,” katanya.
Sementara menyinggung tentang pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahap dua yang berakhir hari ini (Jumat 12/5), Kasmi, mengatakan, pelunasan tahap kedua ini kesempatan bagi calon haji kuota reguler yang belum bisa melunasi pada tahap pertama.
“Jadi meskipun kuota tambahan diumumkan setelah penutupan pelunasan Bipih, mereka masih bisa melunasi karena akan ada pengecualian bagi kuota tambahan,” katanya.
Data pelunasan Bipih
Data terakhir pelunasan Bipih pada Rabu (10/5-2023), dari 655 calon haji kuota reguler yang belum melunasi Bipih sebanyak 47 orang.
“Semoga mereka bisa melunasi di hari ini yang menjadi hari terakhir pelunasan Bipih untuk haji reguler. Untuk datanya baru bisa kita dapat setelah pukul 17.00 Wita,” katanya.
Jamaah yang tidak melunasi sampai batas akhir hari ini, secara otomatis dianggap mengundurkan diri dan akan digantikan oleh jemaah yang ada pada kuota cadangan.
