Jakarta – Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkap perhatian khusus Presiden Prabowo Subianto terhadap peran ulama dan tokoh agama di Indonesia. Menurutnya, keterlibatan ulama dalam kebijakan pemerintahan sangat diperlukan untuk memahami akar permasalahan sosial yang ada.
“Ada sebuah perhatian khusus dari bapak presiden terhadap ulama dan tokoh-tokoh agama. Dan saya kira ini akan menjawab kegelisahan kita juga sebagian bahwa di tempat lain, mestinya ulama itu diajak juga, memikirkan sebab yang menyebabkan akibat-akibat sosial itu muncul,” ujar Nasaruddin saat memberikan sambutan di acara Mukernas IV Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (17/12/2024).
Lebih lanjut, Nasaruddin menjelaskan bahwa Prabowo kerap menginstruksikan dirinya untuk rutin berkomunikasi dengan pimpinan tokoh agama. Hal ini diharapkan dapat membawa perspektif yang lebih komprehensif terhadap kebijakan yang diambil pemerintah.
“Sebab mungkin di masa lampau, ulama dan tokoh-tokoh agama hanya dilibatkan untuk memikirkan akibat, tapi tidak pernah dilibatkan untuk memikirkan sebab yang menyebabkan akibat itu muncul,” tambahnya.
Nasaruddin juga menyampaikan kritik terhadap pola lama di mana ulama hanya dilibatkan dalam sektor hilir, seperti penanganan dampak kenakalan remaja, lingkungan, dan overpopulation. Namun, mereka jarang dilibatkan di sektor hulu atau perencanaan kebijakan strategis.
“Kalau ada dampak pembangunan, masalah lingkungan, masalah kenakalan remaja, panggil ulama, panggil tokoh-tokoh masyarakat umat, tapi jarang diundang oleh Bappenas di sektor hulu yang melahirkan berbagai macam akibat pembangunan itu,” jelas Nasaruddin.
Ia pun bersyukur bahwa di bawah kepemimpinan Prabowo, perhatian terhadap peran ulama semakin nyata. Menurutnya, Prabowo memiliki visi besar untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang berkontribusi dalam menciptakan persaudaraan global atau ukhuwah basyariyah.
“Beliau punya concern yang sangat luas, bagaimana menjadikan Indonesia sebagai salah satu faktor yang sangat diperhitungkan untuk terciptanya ukhuwah basyariyah, persaudaraan kemanusiaan di level internasional,” tutup Nasaruddin.
Mukernas IV MUI kali ini mengangkat tema “Memperkokoh Peran MUI Sebagai Pelayan Umat dan Mitra Pemerintah”. Acara tersebut menjadi wadah konsolidasi bagi MUI dalam mengokohkan perannya di tengah dinamika umat dan bangsa.
