Peran strategis wartawan di era informasi saat ini semakin krusial, terlebih di tengah derasnya arus berita dan maraknya hoaks. Dalam pandangan umum, bela negara sering dikaitkan dengan militer atau pertahanan fisik. Namun, kini makna bela negara meluas ke berbagai aspek kehidupan, termasuk melalui penyebaran informasi yang benar dan sehat.
Di tengah perkembangan teknologi, wartawan menjadi garda terdepan dalam membela negara di ranah informasi. Perannya sebagai penyampai berita yang akurat dan terpercaya menjadi kunci menjaga stabilitas sosial serta persatuan bangsa.
Bela negara merupakan hak sekaligus kewajiban bagi setiap warga negara. Hal ini tercantum dalam Pasal 27 ayat (3) dan Pasal 30 ayat (1) UUD 1945. Esensi bela negara tidak semata-mata mengangkat senjata, tetapi juga mencakup segala bentuk kontribusi positif sesuai profesi masing-masing demi mempertahankan eksistensi dan kedaulatan bangsa.
Sebagai pilar keempat demokrasi, wartawan memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga ruang informasi publik tetap sehat. Berita yang disampaikan bukan hanya menjadi konsumsi publik, melainkan juga membentuk cara pandang masyarakat terhadap negara.
Menjadi wartawan yang berintegritas adalah bagian dari wujud bela negara. Dengan pena dan berita, wartawan menjaga kedaulatan informasi dari ancaman hoaks yang dapat memecah belah bangsa.
Dalam perspektif penulis, wartawan adalah ksatria di medan informasi. Mereka berperan sebagai penjaga kebenaran dan pengawal kepentingan rakyat, yang sejalan dengan misi bela negara.
Peran wartawan dalam bela negara mencakup beberapa hal.
Pertama, menyampaikan informasi yang akurat dan objektif. Di tengah maraknya hoaks, wartawan menjadi benteng penyaring informasi. Berita yang akurat mampu menjaga stabilitas sosial dan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap negara.
Kedua, meningkatkan kesadaran nasional dan cinta tanah air. Pemberitaan yang mengangkat prestasi bangsa, budaya, dan potensi daerah mampu membangkitkan rasa bangga terhadap tanah air.
Ketiga, mengawal kebijakan publik demi kesejahteraan rakyat. Wartawan menjadi penghubung antara masyarakat dan pemerintah. Kritik membangun terhadap kebijakan yang keliru merupakan bagian dari bela negara demi terciptanya tata kelola yang baik.
Keempat, menjaga persatuan dalam keberagaman. Indonesia kaya akan keberagaman suku, agama, dan budaya. Wartawan memiliki peran penting dalam membangun narasi persatuan dan menolak segala bentuk provokasi yang dapat memicu perpecahan.
Wartawan adalah ujung tombak dalam melawan disinformasi. Mereka harus berdiri di garis depan untuk menjaga keutuhan bangsa dengan kekuatan berita yang jujur dan berimbang.
Dengan pena sebagai senjata, wartawan adalah ksatria informasi yang turut menjaga pertahanan negara. Setiap berita yang mereka hasilkan menjadi bagian dari perjuangan mempertahankan keutuhan bangsa.
Menjadi wartawan berintegritas tidak hanya menjaga profesi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya bela negara. Di tengah arus informasi yang kian deras, wartawan adalah benteng yang memastikan bangsa ini tetap berdiri di atas kebenaran dan keadilan.