Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Lepaskan Ketegangan, Raih Kedamaian

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Garuda Pertiwi: Semangat Tanpa Batas di Balik Trofi Perdana

Udex MundzirUdex Mundzir6 Desember 2024 Editorial
Timnas Putri Indonesia juara Piala AFF 2024
Tim nasional putri Indonesia menjuarai Piala AFF Putri 2024 menundukkan Kamboja 3-1 final yang digelar di Stadion Nasional New Laos, Vientiane, Kamis (5/12/2024), (.ant/pssi)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Sejarah baru tercipta. Timnas Putri Indonesia sukses mengukir namanya di Piala AFF 2024 dengan meraih gelar juara untuk pertama kalinya. Kemenangan 3-1 atas Kamboja menjadi simbol kebangkitan sepak bola wanita Indonesia, meski dihadang tantangan besar, seperti ketiadaan liga profesional yang konsisten.

Dalam perjalanan menuju final, Tim Garuda Pertiwi menunjukkan performa luar biasa di bawah pelatih Satoru Mochizuki. Umpan-umpan matang dan taktik yang rapi menggambarkan kesungguhan mereka.

Tak hanya itu, mereka mencatatkan tonggak sejarah sebagai tim pertama yang mampu menjadi juara di tengah minimnya dukungan infrastruktur dan liga domestik. Namun, kemenangan ini menyisakan pertanyaan besar.

Di tengah euforia, netizen dan penggemar sepak bola wanita menuntut PSSI untuk segera merealisasikan janji mereka: menghidupkan kembali Liga 1 Putri.

Dalam beberapa tahun terakhir, sepak bola wanita di Indonesia menghadapi kesenjangan besar dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara. Absennya kompetisi reguler membuat tim putri sulit berkembang. Bahkan, sebelum Piala AFF, mereka hanya mengandalkan laga uji coba internasional untuk mempersiapkan diri.

Di bawah PSSI, hanya segelintir klub yang aktif mendukung pembinaan sepak bola wanita. Padahal, negara-negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam sudah memiliki liga profesional yang berjalan secara konsisten. Kemenangan atas Kamboja membuktikan potensi besar yang dimiliki para pemain Indonesia, tetapi keberlanjutannya tetap menjadi tantangan.

PSSI sebagai induk organisasi sepak bola nasional memikul tanggung jawab besar untuk memastikan keberlanjutan prestasi ini. Dalam beberapa kesempatan, Ketua Umum PSSI Erick Thohir berjanji akan membangun fondasi yang kuat bagi sepak bola wanita. Namun, janji ini belum menunjukkan hasil nyata.

Ketiadaan liga berdampak langsung pada regenerasi pemain. Para pemain muda kehilangan wadah untuk mengasah kemampuan. Bahkan, pemain-pemain seperti Reva Octaviani dan Sydney Sari Hooper hanya mengandalkan kompetisi antar sekolah atau perguruan tinggi untuk tetap aktif.

Dari sisi sosial, sepak bola wanita masih sering dipandang sebelah mata. Minimnya pemberitaan di media arus utama hingga anggapan bahwa sepak bola bukan “dunia wanita” menjadi hambatan besar. Kondisi ini kontras dengan respons netizen yang justru menunjukkan dukungan besar pasca kemenangan Garuda Pertiwi di Piala AFF.

Untuk memastikan prestasi ini bukan hanya keberuntungan sesaat, beberapa langkah konkret perlu diambil oleh PSSI dan pemangku kepentingan lainnya. Mengaktifkan kembali Liga 1 Putri adalah langkah utama yang harus diwujudkan. Kompetisi reguler adalah kunci untuk mengembangkan bakat dan meningkatkan kualitas pemain.

Liga itu, bahkan jika awalnya hanya melibatkan beberapa tim, akan memberikan peluang bagi para pemain untuk berkompetisi dan berkembang. Dukungan finansial juga menjadi elemen penting. PSSI harus menggandeng sponsor untuk memastikan keberlanjutan liga. Pendekatan kepada perusahaan-perusahaan besar, seperti yang dilakukan dalam liga pria, harus menjadi prioritas utama.

Mengubah pandangan masyarakat terhadap sepak bola wanita membutuhkan usaha jangka panjang melalui edukasi dan kampanye kesetaraan gender dalam olahraga. Selain itu, program pembinaan usia dini harus diperkuat. PSSI dapat bermitra dengan sekolah dan akademi olahraga untuk menciptakan ekosistem pembinaan yang solid.

Kemenangan Garuda Pertiwi di Piala AFF 2024 adalah momentum emas untuk memperbaiki masa depan sepak bola wanita di Indonesia. Jangan biarkan kegemilangan ini menjadi sekadar cerita manis tanpa keberlanjutan.

Sepak bola wanita Indonesia telah membuktikan potensinya. Kini saatnya semua pihak, dari PSSI hingga masyarakat, bekerja bersama untuk memastikan kemenangan ini adalah awal dari perjalanan panjang menuju kejayaan yang lebih besar.

Liga 1 Putri Piala AFF Putri 2024 Sepak Bola Wanita Indonesia
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleMendes PDT Yandri Susanto Apresiasi Inovasi Desa Tepian Langsat dalam Ramah Tamah di Bengalon
Next Article Kominfo Kutim Dorong Jurnalis Tingkatkan Kompetensi dan Lawan Hoaks

Informasi lainnya

Waspadai, Purbaya Anak Buah Luhut

9 September 2025

Bersih-Bersih Kabinet Prabowo Dimulai

9 September 2025

Orde Baru Jauh Lebih Baik

8 September 2025

Jokowi, Mengapa Masih Ikut Campur?

4 September 2025

Mengakhiri Bayang Jokowi

4 September 2025

Selamat Tinggal Agustus Kelabu: Tinggalkan Joget-joget di Istana

1 September 2025
Paling Sering Dibaca

Generasi Z dan Aksi Nyata Wujudkan SDGs

Daily Tips Ericka

Modal Waktu

Gagasan Syamril Al-Bugisyi

Kekalahan RIDO: Pelajaran dari Jakarta

Editorial Udex Mundzir

Mengulang Jejak Sejarah: Tradisi Mengantar Jamaah Haji

Islami Dexpert Corp

PKS dan Strategi Politik yang Memukul Balik

Editorial Udex Mundzir
Berita Lainnya
Kesehatan
Alfi Salamah23 Oktober 2025

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Kasus Radiasi Cikande Masuk Tahap Penyidikan, PT PMT Dianggap Lalai

WMSJ 2025 Hadir di Jakarta, Ribuan Pramuka Muslim Dunia Berkumpul

Trump Resmikan Fase Dua Kesepakatan Gencatan Gaza

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.