Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kutai Timur sukses menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) ke-7 pada Sabtu (30/11/2024) di Gedung Meranti, Kompleks Kantor Bupati Kutai Timur, Bukit Pelangi.
Acara ini dirangkaikan dengan seminar bertema Multidisciplinary Management Update in Stroke yang bertujuan meningkatkan kapasitas tenaga medis dalam penanganan stroke secara multidisipliner.
Ketua IDI Cabang Kutai Timur, dr. Didit Tri Prasetyo, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung acara ini.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan, memperjuangkan hak-hak profesi dokter, dan menjaga integritas dalam menjalankan tugas. Kepengurusan baru yang terpilih diharapkan lebih solid, inovatif, dan responsif menghadapi tantangan dunia medis, khususnya di Kutai Timur,” ujarnya.
Acara ini dihadiri oleh 155 anggota IDI dari berbagai fasilitas kesehatan, termasuk RSUD Kudungga, RS Pelita Kasih, RS Medika, dan klinik swasta. Ketua Panitia, dr. Murni, menjelaskan bahwa Muscab bertujuan memilih Ketua IDI periode 2024–2027, mengevaluasi laporan pertanggungjawaban pengurus periode 2021–2024, serta memberikan pembaruan ilmu terkait penanganan stroke.
“Kami berharap IDI Cabang Kutai Timur terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Dengan semangat kebersamaan, kami optimis IDI mampu menjawab tantangan di era modern,” kata dr. Murni.
Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur, dr. Bahrani, juga menyampaikan pentingnya transformasi sistem kesehatan melalui enam pilar utama, termasuk memperkuat layanan primer, melengkapi fasilitas dengan teknologi canggih, dan mendorong pemanfaatan telemedicine untuk masyarakat di pedalaman.
“Distribusi tenaga kesehatan masih menjadi tantangan besar, terutama dokter gigi yang saat ini terkonsentrasi di Sangatta. Ke depan, kami akan berupaya agar layanan kesehatan lebih merata,” ungkap dr. Bahrani.
Melalui Muscab ini, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dan IDI berkomitmen memperkuat kolaborasi guna menciptakan sistem kesehatan adaptif dan inklusif bagi seluruh masyarakat.

