Pada hari Jumat (12/6/2023), Toyota Motor Corp, perusahaan otomotif besar yang berasal dari Jepang, mengakui bahwa data kendaraan dari 2,15 juta pengguna di Jepang, atau hampir semua basis pelanggannya yang terdaftar pada platform layanan cloud utamanya sejak 2012, telah terekspos.