Kukar – Sistem irigasi yang andal menjadi tumpuan utama dalam menjaga produktivitas lahan pertanian, terutama di wilayah Kutai Kartanegara (Kukar) yang selama ini digadang-gadang sebagai pusat produksi pangan. Dalam kunjungan ke Desa Rapak Lambur. Bupati Kukar Edi Damansyah menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk membenahi persoalan pengelolaan air demi mendukung ketahanan pangan lokal.
Pertemuan antara Bupati dan Kelompok Tani Kejawi Permai tersebut menjadi ruang diskusi mengenai solusi pengairan. Para petani menyuarakan perlunya pembangunan infrastruktur irigasi seperti pompa air, pipanisasi, serta pintu air untuk mengatasi banjir yang kerap melanda akibat pasang Sungai Mahakam.
Menanggapi aspirasi tersebut, Edi menjelaskan bahwa Pemkab Kukar telah menyusun rencana strategis berupa pembangunan pintu air di titik-titik rawan banjir serta normalisasi aliran sungai, termasuk ke Sungai Mengkurawang. Langkah ini diharapkan dapat mengatur debit air secara lebih efektif dan mencegah lahan pertanian terendam.
“Kami berupaya mengelola aliran air dengan lebih baik melalui pembangunan pintu air dan normalisasi sungai agar sistem irigasi lebih optimal,” ujar Edi saat berada di Green House Poktan Kejawi Permai.
Menurut Edi, jika infrastruktur pengairan berfungsi maksimal, hal ini akan meningkatkan hasil panen dan memperkuat cadangan pangan di wilayah Rapak Lambur dan desa sekitar seperti Sepontan.
“Jika sistem pengairan berjalan baik, maka produksi pertanian akan meningkat dan berkontribusi terhadap ketahanan pangan daerah,” tambahnya.
Salah satu petani, Malik (48), menyampaikan harapan besar agar perhatian pemerintah terhadap pengairan bisa segera memberikan hasil.
“Semoga segala yang menjadi keluhan kami bisa segera teratasi. Sebab selama ini memang kendala bagi kami apabila air Sungai Mahakam dalam kondisi pasang atau naik, sebab berpotensi bisa menyebabkan gagal panen karena wilayah pertanian kami terendam banjir,” tuturnya.
Dukungan konkret terhadap infrastruktur pertanian menjadi langkah penting untuk menghindari kerugian para petani akibat banjir musiman. Pemerintah daerah Kukar berkomitmen untuk menindaklanjuti berbagai aspirasi lapangan agar program ketahanan pangan benar-benar berdampak pada kesejahteraan petani.

