Chef Degan Septoadji menjelma menjadi salah satu figur penting dalam diplomasi kuliner Indonesia. Namanya dikenal luas tidak hanya karena kepiawaiannya mengolah masakan Nusantara, tetapi juga karena konsistensinya membawa rasa Indonesia ke hadapan dunia, dengan standar internasional dan penuh kebanggaan.
Lahir di Jerman dan tumbuh dalam lingkungan multikultural, Chef Degan mengawali karier kulinernya di industri perhotelan. Ia belajar dan bekerja di berbagai dapur kelas dunia, termasuk hotel bintang lima di Eropa dan Asia. Ia kemudian kembali ke Indonesia dan menjadi Executive Chef di Hyatt Regency Surabaya, lalu membuka restoran sendiri di Bali: Café Degan, yang menyajikan masakan khas Jawa dan Thailand.
Namanya makin dikenal luas ketika menjadi juri di ajang MasterChef Indonesia musim pertama hingga ketiga. Di sana, ia dikenal sebagai juri yang tegas namun adil, mengutamakan kedalaman rasa dan pemahaman bahan lokal. Sosoknya kemudian menjadi simbol dari “chef profesional Indonesia” yang bisa berdiri sejajar dengan koki dunia lainnya.
Puncak pencapaiannya datang pada Maret 2024, ketika ia dipercaya mengambil alih dapur restoran Schwarzwaldstube di Jerman salah satu restoran bintang tiga Michelin paling prestisius di Eropa. Dalam takeover tersebut, Chef Degan menyajikan rendang, sambal, dan sajian khas Indonesia lainnya, dengan kualitas plating dan teknik memasak berstandar dunia.
Misi utamanya adalah menjadikan makanan Indonesia diterima sebagai kuliner berkelas bukan sekadar street food eksotik. Ia percaya bahwa rasa Nusantara cukup kuat untuk bersaing di kancah global, asalkan dikemas dengan profesionalisme dan disajikan dengan cerita yang tepat.
Meskipun Chef Degan tidak secara spesifik membawa “resep keluarga” sebagai andalan, kecintaannya pada masakan Indonesia lahir dari keterikatan emosional terhadap tanah air. Ia kerap menggunakan rempah dan teknik tradisional dalam setiap sajian, menjadikan masakan Indonesia tetap autentik meski disajikan di meja Michelin.
Kini, Chef Degan menjadi simbol dari era baru kuliner Indonesia. Seorang chef yang tidak hanya memasak, tetapi juga membawa rasa sebagai bentuk diplomasi budaya. Ia membuktikan bahwa kelezatan tidak mengenal batas selama dimasak dengan hati dan disajikan dengan bangga.
