Makassar – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) telah meresmikan program baru yang bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di daerah. Program ini diberi nama “LAYAnan liteRasi dan inKlusi keuangan ke daerahkU” atau singkatnya “LAYARKU.”
Pada hari Minggu, 10 September 2023, Kapala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, bersama dengan berbagai pihak terkait, seperti Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Sulsel, Ichsan Mustari, serta Kepala OJK Regional 6 Sulawesi, Maluku, dan Papua, Darwisman, meresmikan program ini di atas Kapal Phinisi yang berlayar di wilayah perairan Selat Makassar.
Program LAYARKU bertujuan untuk memaksimalkan peran Industri Jasa Keuangan (IJK) yang memiliki jaringan kantor di seluruh Kabupaten/Kota di Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Tujuan utamanya adalah meningkatkan literasi keuangan dan akses keuangan kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk yang tinggal di pedesaan.
Gubernur Sulawesi Selatan yang diwakili oleh Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan, Ichsan Mustari, mendukung inisiatif OJK dan FKIJK Sulselbar melalui program LAYARKU sebagai upaya untuk mempercepat peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Sulawesi Selatan. Ichsan menyatakan pentingnya penguatan literasi keuangan untuk mengimbangi pertumbuhan inklusi keuangan di wilayah tersebut.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) pada tahun 2022, indeks literasi keuangan di Sulawesi Selatan masih berada pada 36,88 persen dan Sulawesi Barat sebesar 46,49 persen, yang berada di bawah rata-rata nasional sebesar 49,66 persen. Sementara itu, indeks inklusi keuangan di Sulsel mencapai 88,57 persen, sementara Sulbar masih di 70,39 persen, juga di bawah rata-rata nasional sebesar 85,10 persen.
Program LAYARKU akan melibatkan seluruh Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, mencakup 3.701 desa termasuk 383 pulau, termasuk desa-desa tertinggal. Memperkirakan program ini akan menjadi langkah signifikan dalam memperkuat literasi dan inklusi keuangan di kedua provinsi ini.
Friderica Widyasari Dewi juga menyoroti pentingnya dukungan dari Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang telah didukung oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Ini menjadi bagian integral dari upaya bersama untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di seluruh negeri.
OJK berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama dengan Pemerintah Daerah melalui TPAKD, FKIJK, dan berbagai pihak terkait untuk menyebarkan edukasi keuangan dan mendorong penggunaan produk dan layanan jasa keuangan yang akan mendukung pertumbuhan masyarakat ekonomi daerah. Program LAYARKU diharapkan dapat memainkan peran penting dalam upaya ini.
