Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Lepaskan Ketegangan, Raih Kedamaian

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 24 Oktober 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

DPRD Kaltim Dorong Sistem Zonasi sebagai Solusi Pendidikan Merata

Pendidikan berkualitas dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa keterbatasan kuota
SilvaSilva7 November 2024 DPRD Kaltim
Damayanti
Damayanti, Anggota DPRD Kaltim (.ist)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Samarinda – Sistem zonasi dalam penerimaan murid baru di Kota Balikpapan menuai perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk Damayanti, Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) dari Dapil Balikpapan.

Meski dirancang untuk memastikan pemerataan akses pendidikan, pelaksanaan sistem zonasi ini menimbulkan keluhan dari masyarakat, khususnya di daerah dengan kepadatan penduduk tinggi. Damayanti menyampaikan bahwa aspirasi masyarakat terus mengalir ke kantornya, terutama terkait kebijakan zonasi yang dianggap belum sepenuhnya adil.

“Menurut sebagian warga, sistem zonasi belum sepenuhnya adil dan merugikan beberapa pihak. Aneka keluhan itu patut diperhatikan pemerintah daerah dengan mengevaluasi secara menyeluruh pelaksanaan sistem zonasi,” ujarnya belum lama ini.

Salah satu poin kritis yang disoroti Damayanti adalah ketidakseimbangan daya tampung sekolah dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Kota Balikpapan memiliki jumlah penduduk yang besar, namun jumlah sekolah negeri yang memadai belum sebanding. Akibatnya, kuota di sekolah negeri cepat penuh, memaksa banyak anak mendaftar ke sekolah swasta yang lebih jauh dan biaya lebih tinggi.

“Dalam kasus ini, sepertinya daya tampung sekolah menjadi sumber masalah, tujuan dari sistem zonasi adalah untuk menciptakan pemerataan akses pendidikan. Namun, tanpa peningkatan daya tampung dan distribusi fasilitas yang memadai, tujuan tersebut sulit dicapai,” jelasnya.

Tidak hanya daya tampung, politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga menyoroti perbedaan fasilitas antar sekolah yang menciptakan kesenjangan kualitas pendidikan. Ia menjelaskan, adanya sekolah yang dianggap ‘favorit’ dan sekolah yang kurang diminati memperparah masalah zonasi.

“Fasilitas sekolah negeri yang tidak merata juga menyebabkan adanya sekolah favorit dan sekolah yang kurang diminati,” ujarnya.

Untuk mengatasi persoalan ini, Damayanti mendorong pemerintah provinsi dan pemerintah kota Balikpapan agar bekerja sama dalam merumuskan solusi jangka panjang.

“Pemerintah perlu meningkatkan daya tampung sekolah sesuai dengan pertumbuhan penduduk, serta memastikan pemerataan sarana pendukung proses belajar mengajar di semua sekolah,” katanya.

Sebagai langkah konkret, Damayanti menyarankan agar evaluasi tahunan terhadap pelaksanaan sistem zonasi dilakukan secara rutin. Ia berharap evaluasi ini dapat membawa perubahan positif dan membuat kebijakan lebih adaptif sesuai dengan kebutuhan warga.

“Kita tidak boleh membiarkan masalah ini berlarut-larut. Pendidikan adalah hak setiap anak, dan pemerintah memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan akses yang layak tanpa diskriminasi,” tegasnya.

Damayanti optimistis bahwa dengan komitmen pemerintah untuk meningkatkan fasilitas pendidikan secara merata, sistem zonasi di Balikpapan dapat dioptimalkan. Dengan demikian, pendidikan berkualitas dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, tanpa kecemasan akan keterbatasan kuota atau perbedaan fasilitas.

Dengan evaluasi dan kebijakan yang diperbarui, masalah ketidakmerataan dalam penerimaan siswa dapat teratasi, membuka jalan bagi sistem pendidikan yang lebih inklusif dan berkeadilan.

Damayanti DPRD Kaltim Pendidikan Kaltim PKB Kaltim Zonasi
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleCiptakan Situasi Kamtibmas yang Kondusif Polresta Sidoarjo Gelar Deklarasi Damai Pilkada Serentak 
Next Article Dorong Penyesuaian Jurusan SMK, Salehuddin: Harus Siap Hadapi Tantangan Lokal

Informasi lainnya

DPRD Kaltim Bahas Ranperda Pendidikan untuk Pemerataan Akses

21 Agustus 2025

Festival Kampong Tuha, Firnadi Ikhsan Tegaskan Pentingnya Menjaga Nilai gotong Royong

12 Juli 2025

Defisit Daging Kaltim, Desa Korporasi Jadi Solusi Utama

24 Mei 2025

WTP ke-12 Kaltim, DPRD Ingatkan Tindak Lanjut BPK

23 Mei 2025

PKS Soroti Pentingnya Harmoni Koperasi dan BUMDes

23 Mei 2025

Kebangkitan Nasional Harus Dibarengi Penguatan Karakter dan Teknologi

20 Mei 2025
Paling Sering Dibaca

Keajaiban Nenek 95 Tahun Tawaf dan Sai Mandiri di Musim Haji

Islami Alfi Salamah

Tetap Personal Branding, Tapi Jaga Privasi

Daily Tips Assyifa

Mengapa Sandal dan Sepatu Harus Diparkir dengan Rapi?

Daily Tips Assyifa

Suharno Maknai Kemerdekaan Indonesia ke-78 dengan Syukur dan Semangat Perjuangan

Argumen Alwi Ahmad

Maulid Nabi dan Pemberian Sosial, Menghidupkan Semangat Kepedulian

Islami Alfi Salamah
Berita Lainnya
Kesehatan
Alfi Salamah23 Oktober 2025

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Kasus Radiasi Cikande Masuk Tahap Penyidikan, PT PMT Dianggap Lalai

Trump Resmikan Fase Dua Kesepakatan Gencatan Gaza

Menkeu Purbaya Pertimbangkan Pemangkasan PPN Tahun 2026

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.