Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 14 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Eco-enzyme Lebih Cepat Jadi dengan Inovasi Farmasi Unisba

Program Studi Farmasi Unisba terapkan teknik katalisasi fermentasi dengan EM4 untuk memangkas waktu pembuatan eco-enzyme dari tiga bulan menjadi sepuluh hari.
ErickaEricka21 Agustus 2025 Pendidikan
Pameran dan Penyuluhan Produk Inovasi Komoditas Buah Ceri Kopi Desa Mekarmanik
Pameran dan Penyuluhan Produk Inovasi Desa Mekarmanik.
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Bandung – Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Islam Bandung (Unisba) melakukan inovasi dalam pengolahan limbah organik melalui penerapan teknik “Katalisasi Fermentasi Menggunakan Bakteri Starter Probiotik EM4”. Inovasi ini diperkenalkan kepada masyarakat Desa Mekarmanik, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, dalam rangkaian Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa semester 6 dan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dosen pada 30 Juni – 12 Juli 2025.

Desa Mekarmanik yang memiliki luas 74,8 km² dengan lahan pertanian subur, selama ini menghadapi tantangan pengelolaan limbah organik. Sekretaris Desa, Ridwan Maulana, menegaskan bahwa potensi lahan tidur desa belum dioptimalkan. “Desa kami memiliki lahan tidur pertanian yang luas, bila dikelola dengan baik dapat menunjang Asta Cita Pemerintahan,” ujarnya.

Tim Farmasi Unisba kemudian merancang program berbasis riset lapangan untuk mengolah limbah pertanian dan rumah tangga (sayuran, buah, dan rimpang) menjadi eco-enzyme, yaitu cairan hasil fermentasi yang dapat digunakan sebagai pupuk organik ramah lingkungan. Inovasi ini dinilai dapat membantu penyediaan pupuk murah, membuka peluang kerja baru, meningkatkan nilai jual produk desa, sekaligus mengatasi masalah limbah.

Secara umum, pembuatan eco-enzyme membutuhkan waktu tiga bulan dengan formula 1:3:10 (gula, limbah organik, air). Namun, dengan teknik katalisasi fermentasi menggunakan EM4, waktu produksi dapat dipangkas hanya menjadi 10 hari. Formula yang digunakan tim adalah EM4 : Molase : Air : Limbah sebesar 2 : 3 : 30 : 5. Hasil percobaan menunjukkan cairan berwarna cokelat tua, beraroma segar seperti tape, memiliki lapisan mikroorganisme putih, dan bebas kontaminan serangga.

“Teknik ini terbukti lebih cepat menghasilkan eco-enzyme berkualitas dibandingkan formula baku. Dalam 10 hari, ciri khas fermentasi sudah terlihat jelas,” jelas apt. Gita Cahya Eka Darma, S.Farm., M.Si., Ketua Tim KKN dan PkM.

Produk eco-enzyme mandiri ini diproyeksikan menjadi solusi untuk pertanian lokal. Selain menyediakan pupuk organik yang murah dan berkelanjutan, eco-enzyme juga berpotensi dijadikan produk bernilai jual bagi masyarakat desa.

Kegiatan pameran dan penyuluhan yang dihadiri perangkat kecamatan, perangkat desa, kelompok tani, karang taruna, dan ibu-ibu kader desa disambut antusias warga. Kepala Desa Mekarmanik, Nanang Suryana, menyampaikan apresiasi. “Kami sangat berterima kasih atas edukasi ini. Semoga bisa terus berlanjut demi kebaikan desa,” katanya.

Para peserta menilai metode pembuatan eco-enzyme sederhana, dengan bahan dan alat yang mudah diperoleh. Hal ini membuka peluang penerapan langsung oleh warga tanpa membutuhkan modal besar.

Program ini menjadi bukti sinergi antara dunia akademik dan masyarakat desa dalam pengembangan pertanian berkelanjutan. Tim Farmasi Unisba berharap keberlanjutan program dapat memberikan dampak positif yang lebih luas.

Eco-enzyme Farmasi Bandung Lingkungan Hidup Pertanian Berkelanjutan UNISBA
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleMahasiswa Unisba Kenalkan Produk Zero Waste Olahan Kopi Mekarmanik
Next Article Semangat Kebangsaan, Kwarran Cisayong Gelar HUT Pramuka di SMPN 1 Cisayong

Informasi lainnya

Pelantikan Pramuka Pandega Warnai Semangat Baru di Cisayong

8 November 2025

Guru Dapat Tanggung Jawab Baru dalam Program MBG Nasional

31 Oktober 2025

Wisuda XVI Politeknik Triguna Tasikmalaya Kukuhkan 87 Lulusan, 3 Cumlaude

29 Oktober 2025

Universitas Cipasung Tasikmalaya Cetak Guru Inovatif Lewat STEAM

25 September 2025

Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar 2025 di Ponorogo Resmi Ditutup

22 September 2025

Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar Tahun 2025 di PP Al-Iman Putri Resmi Ditutup

22 September 2025
Paling Sering Dibaca

Traveling Sendiri, Kenapa Tidak?

Travel Ericka

Mindset Hack to Stop Overthinking

Lifestyles Assyifa

Bekerja Berat saat Ramadan: Bolehkah Tidak Puasa dan Bayar Fidyah?

Islami Assyifa

Strategi Penggunaan WhatsApp Channel untuk Membangun Personal Branding

Techno Udex Mundzir

Gizi di Meja, Konglomerat di Pintu

Editorial Udex Mundzir
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Universitas Cipasung Tasikmalaya Cetak Guru Inovatif Lewat STEAM

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

APBD Kutim Turun Drastis, Pemkab Upayakan TPP ASN Tetap Aman

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.