Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 14 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Garuda Pertiwi: Semangat Tanpa Batas di Balik Trofi Perdana

Udex MundzirUdex Mundzir6 Desember 2024 Editorial
Timnas Putri Indonesia juara Piala AFF 2024
Tim nasional putri Indonesia menjuarai Piala AFF Putri 2024 menundukkan Kamboja 3-1 final yang digelar di Stadion Nasional New Laos, Vientiane, Kamis (5/12/2024), (.ant/pssi)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Sejarah baru tercipta. Timnas Putri Indonesia sukses mengukir namanya di Piala AFF 2024 dengan meraih gelar juara untuk pertama kalinya. Kemenangan 3-1 atas Kamboja menjadi simbol kebangkitan sepak bola wanita Indonesia, meski dihadang tantangan besar, seperti ketiadaan liga profesional yang konsisten.

Dalam perjalanan menuju final, Tim Garuda Pertiwi menunjukkan performa luar biasa di bawah pelatih Satoru Mochizuki. Umpan-umpan matang dan taktik yang rapi menggambarkan kesungguhan mereka.

Tak hanya itu, mereka mencatatkan tonggak sejarah sebagai tim pertama yang mampu menjadi juara di tengah minimnya dukungan infrastruktur dan liga domestik. Namun, kemenangan ini menyisakan pertanyaan besar.

Di tengah euforia, netizen dan penggemar sepak bola wanita menuntut PSSI untuk segera merealisasikan janji mereka: menghidupkan kembali Liga 1 Putri.

Dalam beberapa tahun terakhir, sepak bola wanita di Indonesia menghadapi kesenjangan besar dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara. Absennya kompetisi reguler membuat tim putri sulit berkembang. Bahkan, sebelum Piala AFF, mereka hanya mengandalkan laga uji coba internasional untuk mempersiapkan diri.

Di bawah PSSI, hanya segelintir klub yang aktif mendukung pembinaan sepak bola wanita. Padahal, negara-negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam sudah memiliki liga profesional yang berjalan secara konsisten. Kemenangan atas Kamboja membuktikan potensi besar yang dimiliki para pemain Indonesia, tetapi keberlanjutannya tetap menjadi tantangan.

PSSI sebagai induk organisasi sepak bola nasional memikul tanggung jawab besar untuk memastikan keberlanjutan prestasi ini. Dalam beberapa kesempatan, Ketua Umum PSSI Erick Thohir berjanji akan membangun fondasi yang kuat bagi sepak bola wanita. Namun, janji ini belum menunjukkan hasil nyata.

Ketiadaan liga berdampak langsung pada regenerasi pemain. Para pemain muda kehilangan wadah untuk mengasah kemampuan. Bahkan, pemain-pemain seperti Reva Octaviani dan Sydney Sari Hooper hanya mengandalkan kompetisi antar sekolah atau perguruan tinggi untuk tetap aktif.

Dari sisi sosial, sepak bola wanita masih sering dipandang sebelah mata. Minimnya pemberitaan di media arus utama hingga anggapan bahwa sepak bola bukan “dunia wanita” menjadi hambatan besar. Kondisi ini kontras dengan respons netizen yang justru menunjukkan dukungan besar pasca kemenangan Garuda Pertiwi di Piala AFF.

Untuk memastikan prestasi ini bukan hanya keberuntungan sesaat, beberapa langkah konkret perlu diambil oleh PSSI dan pemangku kepentingan lainnya. Mengaktifkan kembali Liga 1 Putri adalah langkah utama yang harus diwujudkan. Kompetisi reguler adalah kunci untuk mengembangkan bakat dan meningkatkan kualitas pemain.

Liga itu, bahkan jika awalnya hanya melibatkan beberapa tim, akan memberikan peluang bagi para pemain untuk berkompetisi dan berkembang. Dukungan finansial juga menjadi elemen penting. PSSI harus menggandeng sponsor untuk memastikan keberlanjutan liga. Pendekatan kepada perusahaan-perusahaan besar, seperti yang dilakukan dalam liga pria, harus menjadi prioritas utama.

Mengubah pandangan masyarakat terhadap sepak bola wanita membutuhkan usaha jangka panjang melalui edukasi dan kampanye kesetaraan gender dalam olahraga. Selain itu, program pembinaan usia dini harus diperkuat. PSSI dapat bermitra dengan sekolah dan akademi olahraga untuk menciptakan ekosistem pembinaan yang solid.

Kemenangan Garuda Pertiwi di Piala AFF 2024 adalah momentum emas untuk memperbaiki masa depan sepak bola wanita di Indonesia. Jangan biarkan kegemilangan ini menjadi sekadar cerita manis tanpa keberlanjutan.

Sepak bola wanita Indonesia telah membuktikan potensinya. Kini saatnya semua pihak, dari PSSI hingga masyarakat, bekerja bersama untuk memastikan kemenangan ini adalah awal dari perjalanan panjang menuju kejayaan yang lebih besar.

Liga 1 Putri Piala AFF Putri 2024 Sepak Bola Wanita Indonesia
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleMendes PDT Yandri Susanto Apresiasi Inovasi Desa Tepian Langsat dalam Ramah Tamah di Bengalon
Next Article Kominfo Kutim Dorong Jurnalis Tingkatkan Kompetensi dan Lawan Hoaks

Informasi lainnya

Menguji Gelar Pahlawan Soeharto

13 November 2025

Insentif MBG: Jangan Alihkan Beban

2 November 2025

Kehadiran Prabowo di Kongres Projo, Akan Menegaskan Dirinya “Termul”

1 November 2025

Sentralisasi Berkedok Nasionalisme

31 Oktober 2025

Siapa Kenyang dari Proyek Makan Bergizi?

27 Oktober 2025

Larangan Baju Bekas: Tegas Boleh, Serampangan Jangan

27 Oktober 2025
Paling Sering Dibaca

Pajak dan Beban Kehidupan

Editorial Udex Mundzir

Panduan Lengkap Ibadah Qurban: Hukum, Syarat, dan Pelaksanaannya

Islami Udex Mundzir

Menikmati Kuliner Autentik Khas Turki, Dari Kudapan Manis hingga Minuman Tradisional

Food Alfi Salamah

Asal-Usul Tradisi Memberi Takjil di Bulan Ramadan

Islami Ericka

Roehana Koeddoes: Jejak Emansipasi Sang Pionir Pers

Biografi Alfi Salamah
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Universitas Cipasung Tasikmalaya Cetak Guru Inovatif Lewat STEAM

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

APBD Kutim Turun Drastis, Pemkab Upayakan TPP ASN Tetap Aman

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.