Mencintai diri sendiri atau self-love bukan hanya sekadar merawat fisik, tapi juga menyangkut bagaimana kita menghargai, menerima, dan memperlakukan diri dengan baik. Dalam psikologi populer, konsep love language (bahasa cinta) dikenal sebagai cara seseorang merasa dicintai baik oleh orang lain maupun oleh dirinya sendiri. Nah, ketika konsep ini diterapkan untuk self-love, jadilah yang disebut dengan self-love language.
Mengenali self-love language berarti memahami apa saja aktivitas yang membuatmu merasa dicintai oleh diri sendiri. Setiap orang punya caranya masing-masing. Dengan memahami hal ini, kamu bisa lebih fokus merawat diri secara emosional, mental, dan fisik dengan cara yang benar-benar cocok untukmu.
Enam Tipe Utama Self-Love
Berikut adalah enam tipe utama self-love language dan aktivitas yang bisa kamu lakukan sesuai dengan kepribadianmu.
1. Acts of Service: Merawat Diri Lewat Tindakan Nyata
Jika kamu merasa tenang saat menjalani rutinitas, merapikan ruang pribadi, atau mengatur jadwal harian, berarti kamu cenderung memiliki bahasa cinta Acts of Service. Mencintai diri dalam bentuk ini berarti melakukan hal-hal yang menunjukkan perhatian pada kebutuhan praktis dan mentalmu.
Beberapa contoh aktivitasnya:
- Membereskan kamar agar lebih nyaman.
- Memasak makanan sehat favorit.
- Membuat jadwal mingguan untuk mengatur waktu istirahat dan produktivitas.
Melakukan hal-hal tersebut menunjukkan bahwa kamu menghargai diri dengan menyediakan lingkungan yang tertata dan mendukung kesehatan mentalmu.
2. Receiving Gifts: Memberi Hadiah untuk Diri Sendiri
Self-love jenis ini cocok untuk kamu yang merasa bahagia ketika menerima atau membeli sesuatu untuk diri sendiri. Hadiah tidak harus mahal. Yang penting adalah niat untuk memberi apresiasi pada diri sendiri setelah menjalani hari atau menyelesaikan sesuatu.
Beberapa ide kegiatan:
- Jalan-jalan untuk refreshing.
- Online shopping untuk hal-hal kecil yang disukai.
- Jajan makanan favorit setelah pekan yang sibuk.
Kamu jadi lebih semangat karena merasa dihargai oleh dirimu sendiri. Ini juga membantu menumbuhkan rasa syukur dan penghargaan terhadap pencapaian kecil.
3. Words of Affirmation: Menyemangati Diri Lewat Kata-Kata Positif
Bahasa cinta ini sangat cocok untuk kamu yang merasa lebih tenang dan kuat setelah mendengar atau mengucapkan kata-kata penyemangat. Self-talk positif sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental dan kepercayaan diri.
Beberapa aktivitas yang bisa kamu lakukan:
- Memuji diri sendiri setelah berhasil melakukan sesuatu.
- Menulis jurnal harian tentang hal-hal baik yang sudah kamu lakukan.
- Melatih afirmasi positif seperti “Aku cukup”, “Aku kuat”, atau “Aku layak dicintai”.
Mengucapkan hal baik pada diri sendiri bukan bentuk kesombongan, melainkan bentuk empati terhadap diri yang sedang berproses.
4. Physical Touch: Menyentuh Diri dengan Perawatan Fisik
Kalau kamu merasa lebih bahagia saat merawat tubuh secara langsung, seperti melakukan skincare atau spa, berarti kamu lebih cocok dengan bahasa cinta physical touch dalam konteks self-love.
Contoh perawatan yang bisa kamu lakukan:
- Menjalani skincare routine dengan penuh kesadaran.
- Mengunjungi spa atau salon untuk relaksasi.
- Melakukan luluran, pijat ringan, atau perawatan kuku.
Perawatan fisik secara rutin tidak hanya membuat tubuh lebih sehat, tapi juga menjadi bentuk penghormatan terhadap tubuh yang sudah bekerja keras setiap hari.
5. Quality Time: Meluangkan Waktu Khusus untuk Diri
Tipe ini cocok untuk kamu yang merasa bahagia saat punya waktu sendirian, tanpa gangguan. Meluangkan waktu untuk diri sendiri membantu kita mengenali emosi dan kebutuhan pribadi dengan lebih jernih.
Beberapa ide aktivitas:
- Tidur siang untuk memulihkan energi.
- Meditasi atau relaksasi ringan di pagi atau malam hari.
- Menikmati waktu tenang di kafe sambil membaca atau menulis.
Dengan quality time, kamu memberi ruang pada diri sendiri untuk berhenti sejenak dari hiruk pikuk dunia luar, dan fokus pada kedamaian batin.
Mengapa Penting Mengenali Self-Love Language?
Memahami cara terbaik untuk mencintai diri sendiri akan membuat kamu lebih terarah dalam merawat kesehatan mental dan emosional. Ini juga membantumu untuk tidak terlalu bergantung pada validasi dari orang lain. Ketika kamu sudah cukup dari dalam, kamu akan lebih kuat menghadapi tekanan hidup dan lebih siap menjalani hubungan yang sehat dengan orang lain.
Tak ada yang salah dengan mencintai diri sendiri. Justru, itu adalah pondasi penting sebelum bisa mencintai dan membahagiakan orang lain.