Arafah – Menteri Agama Nasaruddin Umar memastikan kesiapan fasilitas jemaah haji Indonesia di Padang Arafah menjelang pelaksanaan wukuf yang merupakan puncak ibadah Haji 1446 Hijriah/2025 Masehi. Dalam kunjungannya pada Senin (2/6/2025), ia menyatakan seluruh sarana utama seperti tenda, pendingin udara, pencahayaan, hingga perlengkapan pribadi telah tersedia meski ruang tenda diakui cukup terbatas.
Nasaruddin mengungkapkan bahwa kunjungan ini dilakukan bersama rombongan Amirul Hajj dari Mina ke Arafah guna memastikan kelayakan akomodasi. Ia menyebutkan bahwa meskipun tenda terlihat agak kecil, penggunaannya hanya untuk keperluan istirahat singkat.
“Memang agak kecil, tapi ini tidak digunakan untuk bermalam penuh. Hanya dipakai setengah malam untuk rebahan,” ujar Nasaruddin.
Menteri Agama juga mengajak masyarakat Indonesia mendoakan kelancaran ibadah para jemaah haji. Ia menyampaikan bahwa wukuf di Arafah merupakan momentum penting untuk memanjatkan doa.
“Kami mohon doa dari seluruh warga bangsa agar jamaah haji Indonesia sukses menjalankan ibadah yang makbul dan mabrur. Di Arafah ini Insya Allah doa-doa akan dikabulkan,” katanya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya kedisiplinan jemaah dalam menjalankan seluruh rangkaian ibadah, terutama selama berada di Arafah. Ia memperingatkan agar jemaah mematuhi larangan seperti mencabut tanaman, membunuh serangga, menutup kepala bagi laki-laki, menyisir rambut, serta menjaga ketertiban di area tenda.
Mengingat suhu ekstrem yang diperkirakan melebihi 40 derajat Celsius, Nasaruddin mengimbau jemaah untuk tidak keluar tenda selama waktu wukuf, terutama antara pukul 10.00 hingga 16.00 waktu setempat, serta menghindari naik ke Jabal Rahmah sesuai dengan aturan dari otoritas Arab Saudi.
Dalam kesempatan yang sama, Menag merespons temuan Tim Pengawas Haji DPR RI terkait jarak antar kasur yang terlalu rapat di tenda Arafah. Ia menjelaskan bahwa ruang tersebut tidak dirancang untuk menginap semalam penuh, melainkan hanya sebagai tempat istirahat sementara sebelum menuju Mina.
“Saya sudah coba sendiri. Ukurannya cukup untuk rebahan sebentar. Untuk menginap semalam penuh, nanti kita akan berada di Mina, dan tenda di sana dipastikan lebih baik,” tuturnya.
Pemerintah melalui Kementerian Agama terus memantau kesiapan layanan haji demi memastikan kenyamanan dan keamanan jemaah selama menjalankan rukun Islam kelima di Tanah Suci.