Balikpapan – Dalam upaya mendukung pelestarian lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan, Pemkab Kutai Timur (Kutim) melalui Bappeda menyelenggarakan pelatihan bertajuk “Peningkatan Kapasitas dalam Mengakses dan Memanfaatkan Dana Lingkungan Hidup bagi Perangkat Daerah dan Pemdes di Kabupaten Kutai Timur.” Kegiatan ini berlangsung di Ballroom Hotel MaxOne, Balikpapan, pada Senin (2/12/2024) dengan dukungan GIZ SASCI+ dan USAID SEGAR.
Pelatihan ini melibatkan perangkat daerah dan pemerintah desa di Kutai Timur. Kepala Bidang Perekonomian dan SDA Bappeda Kutim, Ripto Widargo, S.TP., MT., menjelaskan bahwa acara ini bertujuan memberikan pemahaman mengenai potensi pendanaan di Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH).
“Banyak skema pembiayaan tersedia di BPDLH, namun terdapat persyaratan khusus yang harus terpenuhi. Melalui kegiatan ini, kami ingin perangkat daerah dan desa memahami peluang ini serta memanfaatkannya untuk mendukung pembangunan berkelanjutan,” ungkap Ripto.
Ia menyoroti pentingnya keterlibatan pemerintah desa, mengingat posisi mereka yang berhubungan langsung dengan kawasan lingkungan seperti daerah aliran sungai.
“Skema pendanaan ini sangat relevan untuk mendukung pemerintah desa dalam menciptakan program pelestarian lingkungan,” tambahnya.
Dalam sesi diskusi, Ripto memaparkan bahwa meski skema pendanaan BPDLH memiliki karakteristik yang kompleks, dana ini bisa menjadi motor penggerak untuk meningkatkan indeks lingkungan hidup dan mendukung ekonomi hijau di Kutai Timur.
Ia juga menekankan pentingnya peran Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan dalam pelestarian lingkungan. Menurutnya, CSR dapat mendukung program lingkungan di samping sektor pendidikan.
Sebanyak 83 desa berpartisipasi dalam pelatihan ini, baik secara langsung maupun daring. Para peserta nantinya mampu memanfaatkan skema pembiayaan untuk mengelola lingkungan hidup di wilayah masing-masing.
“Harapan kami, dana lingkungan hidup dapat bermanfaat secara optimal untuk mendukung pembangunan dan kelestarian lingkungan di Kutai Timur,” pungkas Ripto.
Dengan pelatihan ini, Pemkab Kutim diharapkan dapat menjadi teladan dalam pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan serta mengoptimalkan potensi pendanaan untuk pembangunan ramah lingkungan.