Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Kamis, 13 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Seminar Pra Sidang Isbat 1 Ramadan 1446 H: Mencari Titik Temu Hisab dan Rukyat

AssyifaAssyifa28 Februari 2025 Nasional
Seminar Pra Sidang Isbat 1 Ramadan 1446 H di Kemenag RI (.inet)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Jakarta – Kementerian Agama RI menggelar Seminar Pra Sidang Isbat Penentuan 1 Ramadan 1446 H di Jakarta Pusat, Jumat (28/2/2025). Acara bertema “Antara Tradisi, Sains, dan Regulasi” ini menghadirkan ulama, pakar astronomi, dan perwakilan ormas Islam.

Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI, KH Abdurrahman Dahlan, menjelaskan bahwa penetapan awal Ramadan mengacu pada Fatwa MUI No. 2 Tahun 2004. Pemerintah Indonesia berwenang menetapkan awal bulan hijriah dengan metode hisab dan rukyat yang berlaku nasional serta wajib ditaati oleh seluruh umat Islam.

Dalam seminar ini, KH Abdurrahman menyoroti potensi perbedaan antara metode hisab dan rukyat. Metode hisab menetapkan awal bulan berdasarkan perhitungan astronomis, sedangkan metode rukyat mensyaratkan pengamatan langsung. Untuk menjembatani keduanya, digunakan metode imkanur rukyat dengan kriteria MABIMS, yakni hilal harus memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat.

Berdasarkan perhitungan astronomis, ketinggian hilal di sebagian besar wilayah Indonesia sudah lebih dari 3 derajat. Namun, sudut elongasinya masih di bawah 6,4 derajat, kecuali di Sabang dan Banda Aceh. Hal ini berpotensi menimbulkan perbedaan penetapan awal Ramadan antara metode hisab dan rukyat.

Seminar ini juga menghadirkan narasumber dari berbagai ormas Islam, seperti KH Ahmad Izzuddin (NU), Suryatin Shodiq (Muhammadiyah), dan Hasan Natsir (Persis). Mereka menyampaikan perspektif masing-masing terkait metode penentuan awal Ramadan dan pentingnya kesepakatan dalam perbedaan.

Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa perbedaan metode tidak boleh menjadi sumber perpecahan. Keputusan resmi awal Ramadan akan diumumkan dalam Sidang Isbat setelah mempertimbangkan hasil rukyat dan konsultasi dengan berbagai pihak.

Sidang Isbat yang digelar malam ini akan menentukan apakah 1 Ramadan jatuh pada Sabtu atau Minggu. Menteri Agama berharap masyarakat tetap menjaga persatuan dalam menyambut bulan suci Ramadan.

Hisab dan Rukyat Kemenag RI Penentuan 1 Ramadan Ramadan 2025 Sidang Isbat
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleBupati Kukar Lantik Pengurus Askab PSSI, Targetkan Prestasi Sepak Bola
Next Article Buka Kuliah Subuh, Ternyata Begini Cara Santri Tasikmalaya Rebut Hati Generasi Alpha

Informasi lainnya

Gempa 6,1 Guncang Maluku Utara, Warga Sempat Panik tapi Tak Berpotensi Tsunami

2 November 2025

Wartawan Sambut Positif Dialog Terbuka Erick Thohir di Kemenpora

29 Oktober 2025

GOnews.id Raih Verifikasi Faktual, Kado di Hari Sumpah Pemuda

28 Oktober 2025

Gempa Dahsyat Guncang Melonguane, BMKG Keluarkan Peringatan Tsunami

10 Oktober 2025

Logo Hari Santri 2025 ‘Pita Cakrawala’ Resmi Dirilis Kemenag

30 September 2025

27 September Resmi Jadi Hari Komedi Nasional

11 September 2025
Paling Sering Dibaca

Rombak Kabinet, Reformasi Aparat

Editorial Udex Mundzir

Ladang Ganja di Bromo: Polisi Tidak Tahu atau Tutup Mata?

Editorial Udex Mundzir

Bang Sakty: Sulit Jadi Single Bar dengan Banyaknya Organisasi Advokat 

Argumen Alwi Ahmad

Tantangan Representasi atau Simbolisme?

Editorial Alfi Salamah

Merdeka Jiwa

Gagasan Syamril Al-Bugisyi
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

KPK Cetak Quattrick di Riau, Empat Gubernur Tersandung Korupsi

PB XIII Hangabehi Wafat, Takhta Keraton Surakarta Tunggu Pewaris Resmi

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.