Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Lepaskan Ketegangan, Raih Kedamaian

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 24 Oktober 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Taksi Terbang IKN: Mimpi yang Terbang Terlalu Tinggi

Membangun ibu kota baru saja belum rampung, kini bicara taksi terbang. Apakah ini visi, atau sekadar ilusi?
Udex MundzirUdex Mundzir13 Februari 2025 Editorial
Taksi Terbang IKN dan Masa Depannya
Taksi Terbang IKN (.inet)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Mundurnya Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi, menandai babak baru ketidakpastian proyek taksi terbang di IKN. Proyek yang digadang-gadang sebagai simbol inovasi transportasi ini kini menghadapi realitas yang lebih keras: minim kesiapan infrastruktur, regulasi belum jelas, dan kepemimpinan yang goyah.

Sejak pertama kali diumumkan, proyek ini telah menuai pertanyaan besar. Bagaimana mungkin sebuah ibu kota yang bahkan belum memiliki infrastruktur dasar justru lebih dulu berbicara tentang taksi terbang?

Dengan segala keterbatasan yang masih membayangi pembangunan IKN, wacana taksi terbang lebih terasa sebagai gimmick politik ketimbang solusi mobilitas yang konkret.

Uji coba pada 2024 memang menunjukkan bahwa teknologi ini bukan sekadar konsep di atas kertas. Taksi terbang OPPAV dari Hyundai Motors Company (HMC) dan Korean Aerospace Research Institute (KARI) telah diuji di Samarinda.

Namun, fakta bahwa uji cobanya hanya berlangsung empat menit, di ketinggian 50–80 meter, dengan kecepatan 50 km/jam, sudah cukup menggambarkan bahwa perjalanan menuju operasional masih sangat panjang.

Proyek ini terkendala bukan hanya karena mundurnya sosok kunci, tetapi juga karena ketidaksiapan ekosistem yang seharusnya mendukungnya.

Hingga kini, Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) belum memberikan izin, sementara Asosiasi Penerbangan Internasional (IATA) juga belum merekomendasikan penggunaannya untuk operasi komersial.

Regulasi yang belum matang membuat taksi terbang berada dalam zona abu-abu hukum, yang berisiko membuat proyek ini mangkrak tanpa kepastian arah.

Di sisi lain, kondisi IKN sendiri masih jauh dari kata siap. Pembangunan dasar seperti air bersih, listrik stabil, dan sistem transportasi darat saja masih belum rampung. Jika proyek-proyek fundamental saja belum selesai, bagaimana mungkin pemerintah sudah berencana membangun sistem transportasi udara yang jauh lebih kompleks?

Taksi terbang bukan sekadar soal teknologi, tetapi juga soal komitmen anggaran, kesiapan ekosistem, dan kepastian hukum. Tanpa tiga hal tersebut, taksi terbang hanya akan menjadi proyek eksperimental yang tak pernah benar-benar lepas landas.

Bukan pertama kalinya Indonesia memiliki proyek ambisius yang berakhir tanpa hasil nyata. Proyek monorel Jakarta yang mangkrak selama bertahun-tahun adalah contoh klasik bagaimana kegagalan perencanaan bisa membuat inovasi besar hanya menjadi monumen kegagalan.

Dalam proyek IKN, pemerintah harus belajar dari kesalahan masa lalu: jangan berjualan mimpi tanpa pondasi yang kokoh.

Jika pemerintah benar-benar serius dengan taksi terbang, maka yang harus diprioritaskan adalah pembangunan infrastruktur dasar dan regulasi yang jelas.

Jika tidak, proyek ini hanya akan menjadi sekadar maket indah yang dipamerkan di konferensi internasional, tetapi tak pernah benar-benar menjadi kenyataan.

Mundurnya Mohammed Ali Berawi seharusnya menjadi alarm bahwa proyek ini masih jauh dari matang. Tanpa kepemimpinan yang kuat dan strategi yang jelas, taksi terbang di IKN hanya akan menjadi bagian dari daftar panjang janji-janji besar yang tak pernah benar-benar terwujud.

Mohammed Ali Berawi OIKN Proyek IKN Taksi Terbang IKN Transportasi Masa Depan
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleDeputi Mundur, Masa Depan Taksi Terbang di IKN Tidak Jelas
Next Article Prabowo Teken Keppres Biaya Haji 2025, Ini Besarannya per Embarkasi

Informasi lainnya

Waspadai, Purbaya Anak Buah Luhut

9 September 2025

Bersih-Bersih Kabinet Prabowo Dimulai

9 September 2025

Orde Baru Jauh Lebih Baik

8 September 2025

Jokowi, Mengapa Masih Ikut Campur?

4 September 2025

Mengakhiri Bayang Jokowi

4 September 2025

Selamat Tinggal Agustus Kelabu: Tinggalkan Joget-joget di Istana

1 September 2025
Paling Sering Dibaca

Hati-Hati dengan Doa Keburukan

Islami Udex Mundzir

Mengulang Jejak Sejarah: Tradisi Mengantar Jamaah Haji

Islami Dexpert Corp

Dampak Psikologis Nama Umum di Indonesia

Daily Tips Assyifa

Hoax Surat Pemanggilan Tes Pegawai BPJS Kesehatan, Ini Klarifikasi dari Munaqib

Kroscek Nugroho

Tiga Pekerjaan Masa Depan yang Paling Dibutuhkan Dunia

Techno Assyifa
Berita Lainnya
Kesehatan
Alfi Salamah23 Oktober 2025

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Kasus Radiasi Cikande Masuk Tahap Penyidikan, PT PMT Dianggap Lalai

Trump Resmikan Fase Dua Kesepakatan Gencatan Gaza

Menkeu Purbaya Pertimbangkan Pemangkasan PPN Tahun 2026

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.