Jakarta – Membawa anak-anak belajar di luar ruang kelas dapat membuka wawasan mereka lebih luas. Hal inilah yang dilakukan oleh Taman Kanak-Kanak (TK) Islam Nuryakin. TK ini mengajak siswa-siswinya belajar sambil berwisata ke Museum Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Puluhan murid antusias mengenal sejarah penerbangan Indonesia, terutama dalam bidang kemiliteran. Kepala Sekolah TK Islam Nuryakin, Umi, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi metode pembelajaran alternatif yang memperkaya pengalaman anak-anak.
“Ke Lanud lebih lengkap, dan alhamdulillah ada keluarga/suami dari guru TK Islam Nuryakin yang bekerja di TNI AU dan bertugas di Lanud,” kata Umi saat mendampingi murid-muridnya.
Dalam kunjungan tersebut, anak-anak belajar dan mengenal berbagai jenis pesawat milik TNI AU, berkeliling museum, hingga berinteraksi dengan pilot. Beberapa tempat yang menjadi kunjungan antara lain Skadron Udara 2, Monumen Fokker F-28, dan ruang pilot pesawat. Mereka juga mempelajari bagaimana penerbangan memiliki peran penting dalam politik dan diplomasi Indonesia.
“Asyik diajak nonton film pesawat juga,” ujar Qurrota A’yun, siswa kelas B, menceritakan kegembiraannya selama kunjungan.
Museum Lanud Halim Perdanakusuma sendiri adalah salah satu museum penerbangan terbesar di Asia Tenggara. Koleksinya lebih dari 100 koleksi pesawat, mesin, dan artefak sejarah. Salah satu pameran andalannya adalah “Penerbangan Kepresidenan” yang menampilkan pesawat-pesawat bersejarah. Pesawat itu Boeing 737-200 milik Presiden Soeharto dan Cessna 310 yang pernah melayani Presiden Soekarno.
Haraoannya, egiatan ini dapat menanamkan rasa cinta tanah air kepada anak-anak sejak dini. Melalui kunjungan ke museum, mereka tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga pengalaman yang akan terkenang sepanjang hidup.