Balikpapan – Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ir H Seno Aji, mengecam keras absennya tenaga kerja lokal dalam proyek pembangunan Ibukota Negara (IKN) dalam diskusi publik III Rancangan Undang-Undang Perubahan UU IKN di Balikpapan. Protes tegas ini dilontarkan kepada Pemerintah Pusat dan Pemprov Kaltim atas keputusan mengimpor 16 ribu tenaga kerja untuk proyek tersebut.
Dalam forum tersebut, Seno Aji dengan penuh semangat menyuarakan keprihatinan atas ketiadaan peran tenaga kerja lokal dalam proyek konstruksi IKN. Ia menyoroti keterlibatan minim warga lokal, terutama dari Kutai Kartanegara, yang seharusnya memiliki prioritas dalam pembangunan mega proyek nasional tersebut.
“Saya sebagai Wakil Ketua DPRD Kaltim tentu sangat menyayangkan kepada pemerintah pusat karena dalam pembangunan mega proyek IKN ini tidak melibatkan tenaga kerja lokal Kaltim khususnya tenaga kerja yang berasal dari Kutai Kartanegara kenapa semua dikerjakan oleh tenaga kerja dari luar daerah,” ujar Seno Aji.
Seno Aji menilai, langkah ini sebagai tamparan bagi Pemprov Kaltim dan Pemkab Kukar, serta mengajukan pertanyaan mengenai upaya persiapan sumber daya manusia (SDM) lokal.
Ia mendesak agar pemimpin daerah tidak berdiam diri, melainkan aktif mempersiapkan SDM handal melalui pelatihan intensif.Selain itu, Seno Aji mendorong Pemerintah Pusat untuk memberikan peluang lebih besar kepada pekerja lokal. Ia memandang ini sebagai langkah yang adil dan dapat mencegah potensi konflik yang tidak perlu.
“Jangan-jangan karena Pemprov Kaltim minim aksi untuk menyiapkan SDM atau Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR memang sengaja mendatangkan 16 ribu tukang dari luar Kaltim untuk melakukan pembangunan konstruksi di IKN dan tidak memperdulikan tenaga kerja lokal yang tidak kalah dengan skillnya,” tegas Seno Aji.
Seno Aji menggarisbawahi bahwa menolak sepenuhnya bukanlah solusi, mengingat kekurangan tenaga ahli dalam sektor tersebut. Namun, ia meminta setidaknya setengah dari total calon pekerja 16 ribu tersebut berasal dari lokal Kaltim.
“Sebenarnya ini jadi tamparan keras bagi Pemprov Kaltim dan Pemkab Kukar. Apa yang akan dilakukan untuk mempersiapkan SDM lokal supaya kita bisa bersaing nantinya,” imbuhnya.
Dengan semangat yang berkobar, Seno Aji berbicara atas nama masyarakat Kaltim dan menekankan perlunya kolaborasi yang kuat antara Pemerintah Pusat, Pemprov Kaltim, dan Pemkab Kukar untuk memastikan peran serta pekerja lokal dalam pembangunan proyek konstruksi IKN.
“Kita tidak bisa semata-mata menolak secara keseluruhan. Karena memang benar kita kekurangan tenaga ahli di bidang tersebut. Dari 16 ribu calon pekerja itu. Saya minta setengahnya atau bahkan lebih banyak dari orang lokal Kaltim,” pungkasnya.

