Paser – Harapan tim voli putra Kutai Timur (Kutim) untuk meraih kemenangan harus pupus setelah kalah telak dari tim voli Balikpapan pada final Porprov Kaltim Korpri IV, Jumat (6/12/2024). Bertanding di Kompleks Olahraga Sadurengas, Kabupaten Paser, tim Kutim menyerah dengan skor 0-3.
Kekalahan ini cukup mengejutkan mengingat dominasi Kutim sepanjang babak penyisihan dan semifinal. Namun, pengalaman dan strategi matang tim Balikpapan menjadi faktor penentu di laga puncak.
Pertandingan yang dimulai pukul 14.00 WITA berlangsung intens sejak awal. Balikpapan langsung menunjukkan dominasi dengan pertahanan yang kokoh dan serangan terorganisir. Kutim kesulitan mengimbangi permainan Balikpapan yang memanfaatkan kesalahan posisi dan mental pemain lawan.
Pada set pertama, Kutim tertinggal jauh dengan skor 14-25. Di set kedua, perlawanan Kutim mulai meningkat, tetapi tetap kalah dengan skor 20-25. Pada set ketiga, Balikpapan mengunci kemenangan dengan skor 15-25, memastikan mereka sebagai juara.
Ketua Bapor Korpri Kutim, H Syahfur, mengapresiasi perjuangan timnya meskipun hasilnya tidak sesuai harapan.
“Kekalahan ini memang di luar ekspektasi kami, namun saya sangat mengapresiasi kerja keras dan semangat juang para pemain. Mereka sudah memberikan yang terbaik di lapangan,” ungkap Syahfur.
Ia juga mengakui keunggulan tim Balikpapan dan menjadikan hasil ini sebagai bahan evaluasi untuk persiapan ke depan.
“Kami akan bekerja keras menghadapi Pornas Korpri di Sumatera Selatan pada 2025 dan Porprov Kaltim Korpri IV yang akan berlangsung di Kutim tahun 2026,” tambahnya.
Meski gagal meraih juara, perjuangan tim Kutim tetap menjadi kebanggaan bagi masyarakat dan rekan-rekan kerja mereka. Kekalahan ini diharapkan menjadi motivasi untuk tampil lebih baik di ajang mendatang.
Sebagai penutup, H Syahfur yang juga menjabat sebagai Kepala Bapenda Kutim, menyerahkan medali perak kepada seluruh pemain Kutim. Momen itu menjadi simbol penghargaan atas kerja keras dan semangat sportivitas yang ditunjukkan oleh tim. Sportivitas dan dedikasi para pemain tetap menjadi inspirasi bagi masyarakat Kutai Timur.

