Jakarta – PT PLN (Persero) menargetkan pembangunan tambahan 1.100 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pada tahun 2025 untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Hingga saat ini, jumlah SPKLU yang tersebar di berbagai daerah mencapai 2.667 unit, dan PLN menargetkan total 4.300 unit pada akhir 2025, termasuk SPKLU milik mitra kerja.
Ririn Rachmawardini, Executive Vice President Pengembangan Produk Niaga PLN, mengungkapkan pentingnya penambahan SPKLU untuk mengurangi antrean pengisian daya kendaraan listrik, khususnya saat momen seperti libur panjang. “Investasi 1.100 SPKLU ini akan dilakukan PLN, tapi mitra kami juga akan berkontribusi,” jelas Ririn dalam acara Media Roundtable PLN Connext di Jakarta, Selasa (10/12/2024).
Saat ini, PLN menargetkan jumlah SPKLU mencapai 3.000 unit pada akhir 2024. Langkah ini termasuk penambahan SPKLU di jalur mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru). “SPKLU di sepanjang tol Trans-Jawa, Sumatra, dan jalur non-tol sudah kami siapkan untuk mendukung kelancaran perjalanan mudik,” tambah Ririn.
Ririn menekankan bahwa pengembangan infrastruktur SPKLU juga bertujuan mengurangi kekhawatiran pengguna kendaraan listrik, seperti risiko kehabisan daya di tengah perjalanan. “Dengan penambahan SPKLU, kami berharap kekhawatiran itu bisa berkurang, sehingga mendorong lebih banyak orang beralih ke kendaraan listrik,” katanya.
PLN juga mengoptimalkan aplikasi PLN Mobile untuk membantu pengguna menemukan SPKLU terdekat secara real-time. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan kepercayaan masyarakat terhadap penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
Selain mendorong penggunaan kendaraan listrik, pengembangan SPKLU ini juga menjadi bagian dari upaya PLN mendukung transisi energi bersih dan menurunkan emisi karbon di sektor transportasi.