Bojonegoro – Dengan intensitas cahaya matahari rata-rata 4,8 kWh/m² per hari, Bojonegoro, Jawa Timur, memiliki potensi besar dalam pengembangan energi surya. Namun, produksi panel surya konvensional sering kali mencemari lingkungan karena melibatkan bahan kimia berbahaya seperti silicon tetrachloride.
Melihat peluang ini, Muhammad Mustofa Bisri, alumni Teknik Kimia Universitas Pertamina (UPER) sekaligus putra daerah Bojonegoro, berhasil mengembangkan inovasi panel surya berbasis teknologi Perovskit Halida. Dengan menggunakan gamma-valerolactone (GVL) sebagai pelarut ramah lingkungan yang berasal dari limbah biomassa seperti tebu dan singkong, inovasi ini menawarkan solusi efisien dan berkelanjutan dalam produksi energi surya.
“Energi surya adalah salah satu sumber energi terbarukan yang paling mudah diaplikasikan, terutama untuk sektor rumah tangga. Sayangnya, ukuran besar dan harga tinggi panel surya konvensional menjadi penghambat adopsi. Dengan teknologi Perovskit Halida, kami berharap panel surya dapat lebih terjangkau dan ramah lingkungan,” kata Bisri.

Perovskit Halida dikembangkan sebagai panel surya fleksibel dengan efisiensi konversi daya hingga 26%, setara dengan monokristalin silikon. Penelitian yang didukung dosen UPER, Gede W.P. Adhyaksa, Ph.D., dan Ika D. Widharyanti, menunjukkan hasil ini melalui simulasi perangkat lunak ASPEN Plus. Temuan tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal internasional Energy Technology yang terindeks Scopus.
Dalam proses produksinya, teknologi ini menggunakan bahan alami seperti asam levulinat dari limbah tebu dan isopropil alkohol. Langkah ini tidak hanya mengurangi biaya produksi tetapi juga dampak lingkungan yang ditimbulkan.
“Harapan saya, inovasi ini dapat meningkatkan pemanfaatan energi bersih di wilayah seperti Bojonegoro dan sekitarnya, sehingga mendorong adopsi energi terbarukan yang lebih luas,” ujar Bisri.
Rektor Universitas Pertamina, Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir MS., IPU., menyatakan kebanggaannya atas pencapaian tersebut. Ia menekankan bahwa kampus ini terus mendukung inovasi energi bersih melalui kolaborasi mahasiswa dan dosen.
“UPER secara konsisten memberikan kontribusi nyata terhadap tantangan global melalui penelitian berkualitas tinggi. Kami juga bangga menerima Anugerah Diktiristek 2024 sebagai Institusi Klaster Madya dengan Skor Publikasi Ilmiah Tertinggi sepanjang 2023 dan 2024,” ungkap Prof. Wawan.
Dengan inovasi ini, Muhammad Mustofa Bisri tidak hanya membawa manfaat bagi pengembangan energi bersih tetapi juga mengharumkan nama Bojonegoro sebagai pelopor solusi ramah lingkungan.
Bagi Anda yang tertarik untuk mendalami teknologi inovatif seperti ini, Universitas Pertamina membuka peluang kuliah di berbagai program studi unggulan. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui laman resmi Universitas Pertamina.