Menjaga kerapihan dalam kehidupan sehari-hari tidak hanya berlaku untuk rumah atau tempat kerja, tetapi juga dalam hal sederhana seperti meletakkan sandal dan sepatu. Pernahkah Anda memperhatikan bahwa di beberapa tempat, sandal sering diletakkan menghadap ke arah pergi, layaknya kendaraan yang diparkir dengan rapi? Ternyata, kebiasaan ini memiliki manfaat lebih dari sekadar estetika.
Banyak orang meletakkan sandalnya secara sembarangan, sehingga saat akan digunakan kembali, harus membalik atau menyesuaikan posisinya terlebih dahulu. Hal ini dapat membuang waktu, terutama saat terburu-buru. Jika sandal sudah menghadap ke luar, seseorang bisa langsung menggunakannya tanpa kesulitan.
Di tempat-tempat umum, seperti masjid atau rumah ibadah, sandal yang berantakan bisa menyebabkan kesulitan bagi orang lain yang hendak masuk atau keluar. Tidak jarang, sandal yang berserakan bisa saling tertukar atau bahkan hilang. Dengan meletakkan sandal dengan posisi yang benar, kita turut menjaga keteraturan dan menghindari kekacauan.
Selain itu, dalam beberapa budaya, kebiasaan ini juga mencerminkan kesopanan dan penghormatan terhadap lingkungan sekitar. Menyusun sandal atau sepatu dengan rapi menunjukkan sikap disiplin, perhatian terhadap detail, dan kepedulian terhadap orang lain. Di beberapa negara Asia, seperti Jepang, meletakkan sepatu dengan rapi merupakan bagian dari adab yang diajarkan sejak kecil.
Meletakkan sandal dengan menghadap ke arah pergi juga bisa menghindari kesalahan pemakaian. Tidak jarang seseorang yang tergesa-gesa justru mengenakan sandalnya dalam posisi terbalik, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat berjalan atau bahkan berisiko membuat terpeleset.
Lebih dari sekadar kebiasaan, menyusun sandal dengan rapi adalah bentuk kepedulian terhadap orang lain. Ketika setiap orang menerapkan kebiasaan kecil ini, lingkungan menjadi lebih tertata dan lebih nyaman untuk semua orang. Jadi, lain kali saat Anda melepas sandal, pastikan untuk meletakkannya dengan rapi dan menghadap ke arah yang benar.