Cilegon – Pemerintah membatasi operasional Kereta Rel Listrik (KRL) Merak hanya sampai Stasiun Cilegon selama arus mudik dan balik Lebaran, mulai 25 hingga 30 Maret 2025. Langkah ini ditempuh demi mengurai potensi kemacetan di area Pelabuhan Merak yang kerap menjadi titik padat pemudik.
Keputusan tersebut diumumkan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) merujuk pada arahan bersama dari Ditjen Perhubungan Darat, Laut, Perkeretaapian, Korps Lalu Lintas Polri, dan Bina Marga.
“Penyesuaian ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan pemudik yang akan memasuki Pelabuhan Merak sehingga diharapkan mengurangi potensi kemacetan,” ujar Joni Martinus, VP Corporate Secretary KAI Commuter, pada Selasa (25/3/2025).
KCI menyediakan angkutan lanjutan berupa 20 unit mobil dari Stasiun Cilegon menuju Stasiun Merak, serta lima unit ke Stasiun Krenceng. Jadwal layanan ini akan disesuaikan dengan waktu kedatangan dan keberangkatan KRL Merak di Stasiun Cilegon.
Langkah ini diambil setelah tercatat rata-rata pengguna KRL Merak mencapai 10 hingga 11 ribu orang per hari, menjelang Lebaran. Untuk mendukung kelancaran perjalanan, tiket KRL Merak bisa dipesan sejak H-7 keberangkatan melalui aplikasi Access by KAI atau langsung di loket.
“Kami mengimbau kepada seluruh pengguna Commuter Line Merak untuk menyesuaikan waktu perjalanan mereka dan selalu menjaga kondisi tubuh selama perjalanan,” tambah Joni.
Pembatasan ini merupakan bagian dari upaya bersama pemerintah untuk memastikan kelancaran arus mudik, sekaligus mendukung pengaturan lalu lintas yang lebih efisien di jalur menuju Pelabuhan Merak yang sering mengalami kepadatan ekstrem pada musim Lebaran.
Langkah antisipatif ini diharapkan mampu memperlancar perpindahan penumpang antarmoda dan mengurangi beban lalu lintas darat yang kian padat menjelang puncak arus mudik tahun ini.
