Samarinda – Program pendidikan gratis yang digagas Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dinilai sebagai langkah awal yang sangat baik untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Dengan menggunakan anggaran APBD yang ada, biaya pendidikan untuk SD, SMP, dan SMA dapat digratiskan tanpa membebani keuangan daerah.
Berdasarkan perhitungan, kurang dari Rp2 triliun dari total APBD Kaltim diperlukan untuk mendukung program ini.
Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kalimantan Timur, Subandi menyatakan dukungannya atas kebijakan ini dan berharap dalam lima tahun ke depan implementasinya berjalan lancar.
“Kita harus dukung karena ini awal yang baik. Semoga lima tahun ke depan semua berjalan lancar,” ujarnya pada Jumat (25/4/2025).
Ia juga menekankan pentingnya Pemprov Kaltim terus menggali potensi baru untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Harapannya, APBD kita bukan hanya berkisar Rp20 triliun, tetapi meningkat menjadi Rp30 triliun atau lebih, sehingga sektor lain seperti kesehatan juga bisa digratiskan,” lanjutnya.
Menurutnya, pendidikan adalah jalur utama untuk memutus mata rantai kemiskinan.
“Jangan sampai ada anak yang putus sekolah. Akses pendidikan harus dipermudah,” katanya menambahkan.
Ia optimistis bahwa dengan kebijakan ini, anak-anak di Kaltim akan tumbuh menjadi generasi cerdas, sekaligus meningkatkan taraf kesehatan masyarakat dalam jangka panjang.
Kebijakan pendidikan gratis ini dinilai mampu mengubah wajah Kaltim menjadi lebih maju dengan SDM yang unggul dan berdaya saing tinggi di masa depan.