Tasikmalaya – Salah satu dosen Triguna menjadi Pembicara dalam Kuliah Terbuka dengan tema “Antropologi Kampus”. Pelaksanaan acara ini sehubungan dengan masa bimbingan (MABIM) mahasiswa baru di Politeknik Triguna pada (21/9/2023).
“Dimanapun kampusnya, dimanapun kita berada itu tidak akan membuat kita berkembang seandainya kita tidak mau belajar. Karena berlian ditempatkan dimanapun juga akan tetap jadi berlian. Begitu pun dengan batu ditempatkan di lemari sekalipun akan tetap menjadi batu”, Ungkap Lina Marlina motivasi pembuka kuliah terbuka Antropologi Kampus.
PMI Tasikmalaya Ikut Serta Memeriahkan Kuliah Terbuka Politeknik Triguna
Dosen – dosen Triguna ikut serta dalam acara ini. Mereka ialah Ai Indra Lesmana, S.E, M. Si membawakan materi mengenai pemahaman tentang ideologi pancasila, UUD 1945 , NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Sementara itu, Dr. Lina Marlina, M.M. membawakan materi mengenai Antropologi Kampus.
PMI Tasikmalaya juga memeriahkan acara tersebut dengan membawakan pemahaman mengenai donor darah. Selanjutnya Riza Faizal, S.IP, M.M. menjadi pembicaa dalam materi Hakikat Mahasiswa. Terakhir, Duta Politri Chantika, ia membangkitkan semangat dengan motivasinya membangun strategi dalam belajar.
Antropologi Kunci Penting Perkuliahan
Dalam kuliahnya, Dr. Lina Marlina membagikan wawasan mendalam tentang bagaimana antropologi kampus dapat menjadi kunci penting dalam memahami perilaku, norma, dan nilai-nilai yang ada di lingkungan akademik. Beliau juga mengajak mahasiswa untuk menggali dan mengapresiasi berbagai aspek keberagaman di kampus, sehingga mampu menjadi bagian dari komunitas yang inklusif dan berdaya.
Apa Pentingnya Antropologi Kampus?
Antropologi Kampus membantu memahami budaya kampus dan norma-norma sosial yang berlaku, membantu menyesuaikan diri dengan lingkungan kampus dan merasa lebih termotivasi untuk terlibat dalam kegiatan kampus juga memaksimalkan pengalaman kampus dan meraih kesuksesan akademik dan sosial.
“Bagaimana kita bisa struggle dalam menghadapi masa kuliah? salah satu caranya ialah jangan banyak gengsi. Pemuda masa kini harus kreatif”, ungkap Lina Marlina.
Tipikal Mahasiswa
Terdapat berbagai tipe mahasiswa dengan karakteristik unik masing-masing. Berikut adalah beberapa tipikal mahasiswa yang umum dijumpai di lingkungan kampus:
- Mahasiswa Kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang), kebanyakan mereka susah berkembang karena kebiasaan ini.
- Mahasiswa Kura-kura (kuliah rapat-kuliah rapat), mahasiswa ini aktif berorganisasi juga menjadikan kampus sebagai ladang mencari relasi sebanyak mungkin demi masa dpan mereka.
- Mahasiswa Kunang-kunang (kuliah nangkring-kuliah nangkring), mahasiswa ini sering menghabiskan waktunya dengan nongkrong saat usai kuliah atau paling buruk saat perkuliahan berlangsung.
- Mahasiswa Kutu-kutu (kuliah touring-kuliah touring), mahasiswa ini sering kali melakukan perjalanan, baik itu mall atau tempat wisata di luar kota.
- Mahasiwa Kuda-kuda (kuliah agang-kuliah dagang), mahasiswa ini memili untuk berdagang entah sekedar hobi ataupun kebutuhan.
Beradaptasi dengan Belajar dari Pengalaman Mahasiswa Lain
Saat lelah dengan keadaan kampus misalnya ,merasa kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan budaya kampus. Kemudian menemukan kelompok dengan teman-teman yang mendukung. Maka, hal itu akan memmbuat merasa lebih terhubung dengan kampus.
Dengan mempelajari pengalaman orang lain maka, MABA dapat belajar bagaimana mengatasi tantangan yang dihadapi dan menemukan solusi untuk merasa lebih nyaman dan aman dengan kehidupan dan budaya kampus.
Antropologi kampus sangat penting bagi MABA. Dengan memahami budaya kampus dan pengalaman mahasiswaa lain, mahasiswa baru dapat merasa lebih terhubung dengan kampus dan teman-teman.
Kuliah Terbuka “Antropologi Kampus” ini diakhiri dengan semangat tinggi dan antusiasme dari para mahasiswa baru, yang siap memulai perjalanan akademik mereka di Politeknik Triguna. Diharapkan bahwa wawasan yang diperoleh dari acara ini akan menjadi bekal berharga dalam meniti perjalanan pendidikan tinggi mereka.
