Samarinda – Pelaksana Harian Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur Setyo Budi Basuki menyatakan siap untuk kompetensi tenaga kesehatan (nakes) guna meningkatkan respons yang cepat dan tepat, pada Rabu (8/11/2023).
“Kami menyadari bahwa masih ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh nakes dalam penanganan bencana dan kedaruratan kesehatan,” ungkap Basuki.
Basuki menyebutkan, beberapa tantangan, belum adanya sistem pengelolaan database, belum lengkapnya standar penghitungan kebutuhan sumber daya, serta kurang memadai kompetensi tenaga mobilisasi.
Ia mencontohkan pengalaman pada bencana alam pandemi COVID-19, kesulitan dalam memobilisasi tenaga cadangan kesehatan. Hal ini karena seluruh wilayah terdampak.
Selain itu, kuantitas tenaga kesehatan kurang dan perekrutan saat darurat membutuhkan proses yang tidak sebentar.
“Oleh karena itu, sasaran strategis penguatan sistem penanganan bencana dan kedaruratan kesehatan adalah terbentuknya klaster kesehatan di level nasional, provinsi, kabupaten, dan kota yang memiliki kualitas baik dan siap sedia,” ujar Basuki.
Basuki sebagai Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kaltim. Ia berharap peningkatan kapasitas dapat meningkatkan kerja sama baik antar individu, komunitas, lembaga, lintas program dan lintas sektor. Hal ini demi menghadapi bencana baik alam maupun non alam yang menyebabkan krisis kesehatan.
“Selain itu, penting berinvestasi dalam peningkatan kapasitas secara tim maupun individu. Hal ini untuk meningkatkan pemahaman kita mengenai metode penanggulangan krisis kesehatan atau kebencanaan secara efektif,” tambahnya.
Ia juga mengajak semua tenaga kesehatan untuk berkontribusi dalam penanganan bencana dan kedaruratan kesehatan jika terjadi.
“Mari kita tingkatkan koordinasi, berbagi pengetahuan, dan menjalin kolaborasi yang erat untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan kita semua,” pungkas Basuki.
