Kukar – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tak tinggal diam dalam menghadapi kenaikan harga bahan pokok. Melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Pemkab Kukar terus melaksanakan Operasi Pasar Murah di berbagai kecamatan sebagai upaya menstabilkan harga serta menjaga daya beli masyarakat.
Program yang ditargetkan menyasar 121 titik ini telah menjangkau 20 lokasi hingga akhir Maret 2025 dan akan terus berlanjut hingga Desember mendatang. Plt Kepala Disperindag Kukar, Sayid Fathullah, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis, bukan sekadar rutinitas tahunan.
“Operasi pasar ini adalah bentuk nyata dari komitmen kami dalam menjaga stabilitas harga, apalagi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN),” ujarnya.
Program ini secara khusus menyasar wilayah-wilayah hulu dan pelosok yang kerap kesulitan dalam mengakses bahan pokok. Untuk menjamin kelancaran, Disperindag Kukar bekerja sama dengan Perum Bulog serta beberapa perusahaan swasta sebagai mitra distribusi.
Empat komoditas utama menjadi prioritas dalam operasi ini, yaitu beras, minyak goreng, gula pasir, dan tepung terigu. Menurut Fathullah, keempat bahan tersebut sangat memengaruhi tingkat inflasi daerah.
“Jika harga bahan pokok ini melonjak, dampaknya akan terasa pada sektor ekonomi lainnya. Lewat operasi pasar murah, masyarakat bisa memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau,” jelasnya.
Ia juga menyebut bahwa program ini sudah dijalankan selama dua tahun terakhir dan terbukti mampu mengendalikan gejolak harga di pasar. Antusiasme masyarakat pun sangat tinggi, menunjukkan bahwa program ini memang sangat dibutuhkan.
“Dengan meningkatnya konsumsi saat perayaan keagamaan, operasi pasar murah ini diharapkan menjadi tameng bagi daya beli warga,” tutur Fathullah.
Disperindag Kukar berkomitmen untuk merampungkan seluruh target titik operasi pasar sebelum minggu kedua Desember 2025. Harapannya, masyarakat bisa menjalani hari besar keagamaan tanpa khawatir terhadap lonjakan harga kebutuhan pokok.