Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Kamis, 13 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Pengalaman Naik Bus Umum Samarinda-Balikpapan: Tiket Murah, Musik Dangdut, dan Jalanan Bergelombang

Bus Kaltim Duta: Modal 45 Ribu Sampai Balikpapan
Udex MundzirUdex Mundzir12 Oktober 2024 Travel
Trip Tasikmalaya-Samarinda
Ilustrasi naik bus Kaltim Duta Utama yang ada di terminal Apt Pranoto ke Balikpapan
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Biasanya, kalau ke Balikpapan saya charter mobil, atau minimal diantar Sukri ke bandara. Tapi kali ini, saya mau coba sesuatu yang beda: naik bus umum! Cuma modal Rp 45.000, saya bisa jalan dari Samarinda ke Balikpapan. Sabtu pagi, 12 Oktober 2024, petualangan ini dimulai.

Pukul 9.20, Sukri nganterin saya ke jembatan Mahakam. Dari situ, saya naik bus Kaltim Duta Utama yang ada di terminal Apt Pranoto, Samarinda Seberang. Penumpang penuh, ada 34 orang termasuk saya, dan kondekturnya perempuan—harus beli tiket dulu sebelum berangkat.

Tepat jam 08.30, bus mulai jalan diiringi musik dangdut Jawa yang saya baru dengar. Suasana perjalanan jadi seru, meskipun saya sedikit bingung sama lirik-liriknya.

Menikmati Pemandangan Samarinda dengan Baliho Bertebaran

Saat bus melaju melewati Sempaja, saya mulai menikmati pemandangan kota. Lewat kampus UINSI Samarinda, di kanan kiri jalan bertebaran baliho besar bertuliskan “Kaltim Kuat, Kaltim Berdaulat.” Hampir di setiap sudut kota, slogan ini bertebaran, seolah-olah lagi jadi tren terbaru.

Bus juga sempat lewat depan GOR Kaltim, bekas tempat PON dulu, yang sekarang sayangnya terbengkalai. Lalu, perjalanan berlanjut sambil menikmati angin sepoi-sepoi dari jendela bus yang terbuka lebar.

Meski busnya tidak ada AC, udara segar cukup bikin nyaman. Hentakan dari jalan yang bergelombang sesekali bikin penumpang loncat dari kursi, tapi setidaknya suasana mendung bikin perjalanan terasa adem. Setelah beberapa pemberhentian kecil, akhirnya bus masuk tol lewat gerbang Palaran sekitar jam 10.00 WITA.

Sopir Dump Truk dan Hutan Bukit Soeharto

Di sebelah saya, duduk seorang pria bertato yang kelihatan sangar tapi ternyata ramah. Dari logatnya, sepertinya dia orang Bugis. Kami ngobrol, dan dia cerita soal pekerjaannya sebagai sopir dump truk di perusahaan tambang minyak. Katanya, hidup di Kaltim itu keras, tapi peluang kerja di sektor tambang selalu ada.

Sementara kami ngobrol, bus terus melaju di tol. Di KM 88, pemandangan berubah jadi hutan yang dipangkas, dengan jalan tol yang memotong Taman Hutan Rakyat Bukit Soeharto. Buat yang kerja di tambang, nama Bukit Soeharto ini pasti sudah akrab di telinga, walaupun belum tentu mereka pernah ke sana.

Pas sampai KM 37, saya kira bus bakal berhenti di rest area. Tapi ternyata bus terus melaju, tidak ada pemberhentian. Pukul 10.42, bus tetap melanjutkan perjalanan menuju Balikpapan, hanya melambat di KM 22 karena ada perbaikan jalan sepanjang 1 kilometer.

Sampai di Balikpapan: Akhir Perjalanan yang Nyaman

Mendekati Balikpapan, bus melintasi kawasan hutan lindung Sungai Manggar. Suasana hijau di kanan kiri jalan bikin perjalanan terasa lebih tenang. Akhirnya, sekitar pukul 11.05 WITA, kami keluar dari tol di gerbang Karang Joang. Petugas memeriksa dan menyobek karcis kami sebelum akhirnya bus menuju terminal Batu Ampar, Balikpapan.

Perjalanan yang saya kira bakal melelahkan ternyata cukup menyenangkan. Dengan hanya Rp 45.000, saya bisa merasakan perjalanan yang berbeda—tidak ada AC, tapi angin segar dan musik dangdut jadi hiburan yang asik. Terkadang, perjalanan sederhana justru membawa pengalaman yang berkesan.


Pengalaman Naik Bus Perjalanan Kaltim Tol Bukit Soeharto
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleGELAR PAW PPK, Fauzan Lantik Anggota Baru PPK Candi
Next Article KPU dan Muslimat NU Sidoarjo Gencarkan Sosialisasi Pilkada 2024, Ajak Hindari Politik Uang

Informasi lainnya

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

13 November 2025

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

13 November 2025

Menepi di Jejeran Cemara & Laut Lepas Pangempang

28 Oktober 2025

Wae Rebo, Desa di Atas Awan yang Menyimpan Pesona Budaya dan Alam

15 September 2025

Curug Pelangi, Panorama Air dan Cahaya

3 September 2025

Keindahan Ranu Kumbolo, Surga Tersembunyi di Punggung Semeru

3 September 2025
Paling Sering Dibaca

PLN Targetkan 1.100 SPKLU Baru untuk Dukung Kendaraan Listrik 2025

Techno Silva

Pilkada Kabupaten Tasikmalaya 2024, Hanya Legitimasi Kemenangan Petahana

Opini Udex Mundzir

Rasa Malu Perempuan: Mahkota Kehormatan dan Kemuliaan

Islami Lina Marlina

Tukin Dosen: Antara Janji dan Realita

Editorial Udex Mundzir

Bukan Vasektomi Solusinya

Editorial Udex Mundzir
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

KPK Cetak Quattrick di Riau, Empat Gubernur Tersandung Korupsi

PB XIII Hangabehi Wafat, Takhta Keraton Surakarta Tunggu Pewaris Resmi

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.