Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Lepaskan Ketegangan, Raih Kedamaian

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 24 Oktober 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Penurunan Cadev Dinilai Wajar, Pakar Nilai Tak Ganggu Ekonomi

Cadangan devisa Indonesia menyusut signifikan hingga Rp75 triliun, namun dinilai sebagai respons normal terhadap pelemahan Rupiah dan kebutuhan intervensi pasar.
ErickaEricka12 Mei 2025 Ekonomi
dampak penurunan cadangan devisa terhadap ekonomi Indonesia
Ilustrasi dampak penurunan cadangan devisa terhadap ekonomi Indonesia (.inet)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Jakarta – Penurunan cadangan devisa (cadev) Indonesia kembali menjadi sorotan usai Bank Indonesia mengumumkan angka terbaru yang menyusut hingga US$4,6 miliar pada Mei 2025.

Meski terlihat signifikan, penurunan tersebut dinilai tidak membahayakan perekonomian nasional oleh sejumlah ekonom.

Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menegaskan bahwa berkurangnya cadangan devisa merupakan hal yang wajar.

Menurutnya, fungsi utama cadev memang digunakan untuk kebutuhan negara, termasuk pembayaran utang luar negeri dan stabilisasi nilai tukar.

“Berkurangnya cadev tidak perlu dikhawatirkan. Tidak ada dampaknya ke perekonomian. Cadev memang fungsinya untuk digunakan ketika dibutuhkan,” ujar Piter saat dihubungi di Jakarta, Senin (12/5/2025).

Piter menjelaskan bahwa salah satu pemicu penurunan cadev adalah upaya intervensi Bank Indonesia dalam menahan tekanan terhadap nilai tukar Rupiah.

Saat tekanan terhadap Rupiah meningkat, penggunaan cadev untuk intervensi dianggap sebagai langkah strategis yang tepat.

“Di tengah tekanan terhadap Rupiah yang begitu besar, wajar kalau cadev kemudian berkurang,” katanya.

Berdasarkan data Bank Indonesia, posisi cadev pada April 2025 berada di angka US$136,2 miliar, namun tergerus menjadi US$131,6 miliar di bulan Mei. Dengan asumsi kurs Rp16.500 per dolar AS, nilai penurunan tersebut setara hampir Rp75 triliun.

Cadangan devisa sendiri merupakan aset dalam bentuk valas yang berada di bawah kontrol Bank Indonesia sebagai otoritas moneter.

Selain berfungsi untuk menjaga stabilitas nilai tukar, cadangan devisa juga menjadi indikator kepercayaan internasional terhadap perekonomian suatu negara.

BI menyatakan bahwa kondisi cadev saat ini masih memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan nasional.

Namun demikian, sejumlah ekonom mengingatkan pemerintah agar berhati-hati dalam mengelola anggaran, khususnya pada sektor-sektor yang berpotensi menekan neraca pembayaran.

Langkah efisiensi yang tidak terukur dikhawatirkan akan memperburuk posisi cadev di masa mendatang.

Kondisi global yang masih fluktuatif, terutama terkait suku bunga The Fed dan dinamika geopolitik, juga disebut menjadi faktor eksternal yang memengaruhi kestabilan mata uang dan kebutuhan intervensi di pasar valas.

Cadangan Devisa Crisis Management Ekonomi Indonesia Intervensi Pasar Rupiah Bank Indonesia
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous Article75.887 Jemaah Diberangkatkan, Proses Haji Dihantui Kendala Teknis
Next Article Menag Pastikan Kesiapan Fasilitas Masjid PIK Jelang Iduladha

Informasi lainnya

Menkeu Purbaya Pertimbangkan Pemangkasan PPN Tahun 2026

15 Oktober 2025

Pangkas TKD Rp227 T, Menkeu Minta Pemda Berbenah

3 Oktober 2025

BP-Vivo Batalkan Pembelian BBM Pertamina

3 Oktober 2025

IHSG dan Rupiah Terus Melemah Usai Sri Mulyani Lengser

9 September 2025

Purbaya Tuai Kontroversi, Sebut Tuntutan 17+8 Hanya Suara Kecil

9 September 2025

Waspadai, Purbaya Anak Buah Luhut

9 September 2025
Paling Sering Dibaca

Lebih Berat dari Zina, Inilah Beberapa Larangan Keras Berghibah!

Islami Alfi Salamah

Kesehatan Tubuh: Kunci Kesuksesan Jamaah Haji Lansia dan Risti

Islami Alfi Salamah

Sepertinya Prabowo Tak Akan Berani Pecat Bahlil

Editorial Udex Mundzir

Diesel X: BBM Baru Pertamina yang Lebih Efisien dan Ramah Lingkungan

Techno Assyifa

Rahasia Melempar Jumrah Syarat-Syarat yang Harus Diketahui

Islami Alfi Salamah
Berita Lainnya
Kesehatan
Alfi Salamah23 Oktober 2025

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Kasus Radiasi Cikande Masuk Tahap Penyidikan, PT PMT Dianggap Lalai

Trump Resmikan Fase Dua Kesepakatan Gencatan Gaza

Menkeu Purbaya Pertimbangkan Pemangkasan PPN Tahun 2026

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.