Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Kamis, 13 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Penurunan Cadev Dinilai Wajar, Pakar Nilai Tak Ganggu Ekonomi

Cadangan devisa Indonesia menyusut signifikan hingga Rp75 triliun, namun dinilai sebagai respons normal terhadap pelemahan Rupiah dan kebutuhan intervensi pasar.
ErickaEricka12 Mei 2025 Ekonomi
dampak penurunan cadangan devisa terhadap ekonomi Indonesia
Ilustrasi dampak penurunan cadangan devisa terhadap ekonomi Indonesia (.inet)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Jakarta – Penurunan cadangan devisa (cadev) Indonesia kembali menjadi sorotan usai Bank Indonesia mengumumkan angka terbaru yang menyusut hingga US$4,6 miliar pada Mei 2025.

Meski terlihat signifikan, penurunan tersebut dinilai tidak membahayakan perekonomian nasional oleh sejumlah ekonom.

Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menegaskan bahwa berkurangnya cadangan devisa merupakan hal yang wajar.

Menurutnya, fungsi utama cadev memang digunakan untuk kebutuhan negara, termasuk pembayaran utang luar negeri dan stabilisasi nilai tukar.

“Berkurangnya cadev tidak perlu dikhawatirkan. Tidak ada dampaknya ke perekonomian. Cadev memang fungsinya untuk digunakan ketika dibutuhkan,” ujar Piter saat dihubungi di Jakarta, Senin (12/5/2025).

Piter menjelaskan bahwa salah satu pemicu penurunan cadev adalah upaya intervensi Bank Indonesia dalam menahan tekanan terhadap nilai tukar Rupiah.

Saat tekanan terhadap Rupiah meningkat, penggunaan cadev untuk intervensi dianggap sebagai langkah strategis yang tepat.

“Di tengah tekanan terhadap Rupiah yang begitu besar, wajar kalau cadev kemudian berkurang,” katanya.

Berdasarkan data Bank Indonesia, posisi cadev pada April 2025 berada di angka US$136,2 miliar, namun tergerus menjadi US$131,6 miliar di bulan Mei. Dengan asumsi kurs Rp16.500 per dolar AS, nilai penurunan tersebut setara hampir Rp75 triliun.

Cadangan devisa sendiri merupakan aset dalam bentuk valas yang berada di bawah kontrol Bank Indonesia sebagai otoritas moneter.

Selain berfungsi untuk menjaga stabilitas nilai tukar, cadangan devisa juga menjadi indikator kepercayaan internasional terhadap perekonomian suatu negara.

BI menyatakan bahwa kondisi cadev saat ini masih memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan nasional.

Namun demikian, sejumlah ekonom mengingatkan pemerintah agar berhati-hati dalam mengelola anggaran, khususnya pada sektor-sektor yang berpotensi menekan neraca pembayaran.

Langkah efisiensi yang tidak terukur dikhawatirkan akan memperburuk posisi cadev di masa mendatang.

Kondisi global yang masih fluktuatif, terutama terkait suku bunga The Fed dan dinamika geopolitik, juga disebut menjadi faktor eksternal yang memengaruhi kestabilan mata uang dan kebutuhan intervensi di pasar valas.

Cadangan Devisa Crisis Management Ekonomi Indonesia Intervensi Pasar Rupiah Bank Indonesia
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous Article75.887 Jemaah Diberangkatkan, Proses Haji Dihantui Kendala Teknis
Next Article Menag Pastikan Kesiapan Fasilitas Masjid PIK Jelang Iduladha

Informasi lainnya

Dato Sri Tahir: Purbaya Sosok Tepat Atasi Tantangan Ekonomi Nasional

11 November 2025

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

5 November 2025

Gelombang PHK Global 2025: Amazon hingga Nestlé Pangkas Ribuan Pekerja

31 Oktober 2025

Menkeu Purbaya Pertimbangkan Pemangkasan PPN Tahun 2026

15 Oktober 2025

Pangkas TKD Rp227 T, Menkeu Minta Pemda Berbenah

3 Oktober 2025

BP-Vivo Batalkan Pembelian BBM Pertamina

3 Oktober 2025
Paling Sering Dibaca

Celah Curang Layanan Rumah Sakit

Editorial Udex Mundzir

Hukum Berhubungan Suami Istri Malam Idulfitri

Islami Ericka

Menepi di Jejeran Cemara & Laut Lepas Pangempang

Travel Alfi Salamah

Suharno Maknai Kemerdekaan Indonesia ke-78 dengan Syukur dan Semangat Perjuangan

Argumen Alwi Ahmad

Perbedaan Asam Sulfat dan Asam Folat

Kroscek Alfi Salamah
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

KPK Cetak Quattrick di Riau, Empat Gubernur Tersandung Korupsi

PB XIII Hangabehi Wafat, Takhta Keraton Surakarta Tunggu Pewaris Resmi

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.