Bontang – Abdul Malik, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Bontang, baru-baru ini menggelar Reses Masa Sidang di Kelurahan Gunung Telihan. Dalam reses tersebut, warga Kelurahan Belimbing dan Gunung Telihan mengajukan berbagai aspirasi terkait perbaikan Penerangan Jalan Umum (PJU) dan kondisi jalan di sekitar Kota Bontang.
Warga RT 41, Samin, mengungkapkan pemaksaan mengenai kerusakan dan padamnya PJU di simpang empat arah Lok Tuan hingga Kilometer Tiga. Menurutnya, kondisi ini telah menyebabkan seringnya kecelakaan lalu lintas di malam hari akibat minimnya penerangan jalan. Ia juga dirugikan masalah keamanan, khususnya bagi perempuan yang merasa sedang melintas di malam hari.
“Bahaya melintas di malam hari, apalagi kalau perempuan jadi was-was. Mobil trak yang parkir di pinggir jalan juga tidak kelihatan jelas karena tidak ada pencahayaan,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, warga RT 26, Nur Aisyah, mengeluhkan kondisi jalan Pontianak 3 yang belum diperbaiki. Terutama saat turun hujan, jalanan menjadi becek dan licin, dilalui mobilitas warga. Ia juga menghancurkan masalah drainase yang belum diperbaiki, mengakibatkan genangan air saat hujan.
“Ada juga kebiasaan sudah dicor tapi drainasenya belum diperbaiki jadi sama saja. Kalau hujan parit penuh dan airnya naik ke jalan, kami harap segera ditindaklanjuti,” terangnya.
Menanggapi aspirasi warga, Abdul Malik berjanji akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bontang dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk segera melakukan perbaikan. Terlebih lagi, keluhan tentang PJU di simpang empat Lok Tuan hingga Kilometer Tiga telah sering disampaikan oleh masyarakat.
“Saya bersama anggota Komisi III lainnya akan memanggil dinas terkait untuk meminta semua aspirasi warga mengenai penerangan jalan untuk segera ditindak lanjuti,” ucapnya.
Tidak hanya itu, Abdul Malik juga mengingatkan bahwa setiap kelurahan mendapatkan anggaran sebesar Rp1 Miliar untuk perbaikan infrastruktur setiap tahun. Pengerjaan infrastruktur seperti perbaikan drainase dan jalan juga dapat menggunakan pokok pikiran (Pokir) DPRD. Namun perlu dilakukan perhitungan terlebih dahulu untuk menentukan ukuran dan perbaikan spesifikasi.
“Kita juga harus mengetahui jalanan atau drainase di jalan mana yang mau diperbaiki, speknya seperti apa. Jadi baru bisa dianggarkan di pengaggaran berikutnya,” tuturnya.
Ia juga mengajak masyarakat Kota Taman, khususnya warga dapil Bontang Barat, untuk tetap proaktif dalam mengawal setiap kerusakan yang belum mendapatkan perbaikan. Abdul Malik mengimbau agar masyarakat tidak ragu untuk berdiskusi dengan anggota dewan, guna mewujudkan pembangunan yang lebih baik bagi Kota Bontang.
“Jangan pernah bosan bertanya kepada kami anggota dewan, kalau ada yang belum dapat perbaikan bisa disampaikan,” tandasnya.
