Bogor – Di tengah peringatan Hari Pendidikan Nasional, Pemerintah mengumumkan langkah besar untuk mendorong digitalisasi pembelajaran dengan menggelontorkan anggaran sebesar Rp2 triliun demi pengadaan smartboard untuk sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, mengatakan bahwa program ini merupakan bagian dari inisiatif “kelas cerdas” yang mencakup bantuan smartboard, perangkat televisi, dan pelatihan khusus bagi guru.
Kebijakan ini diumumkan dalam pidatonya di SDN Cimahpar 5, Kota Bogor, pada Rabu (30/4/2025), dan dikutip Sabtu (3/5/2025).
“Alokasi anggarannya Rp2 triliun dan Insya Allah pada tahun ini kita akan mulai realisasi untuk 15.000 satuan pendidikan di Indonesia,” ujar Abdul Mu’ti.
Pemerintah menargetkan pendistribusian smartboard kepada 15 ribu sekolah selama 2025. Menurut Abdul Mu’ti, pelaksanaan proyek ini akan dilakukan secara bertahap dengan dimulainya realisasi pada tahun ajaran baru mendatang.
“Mudah-mudahan sesuai arahan presiden, kita akan mulai di tahun ajaran baru nanti,” tambahnya optimistis.
Ia juga menegaskan pentingnya pelatihan bagi guru agar mampu memaksimalkan pemanfaatan teknologi ini dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, pemerintah akan menggandeng sejumlah perusahaan lewat skema Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung pelaksanaan pelatihan serta pemerataan distribusi perangkat.
“Jumlah sekolah yang menerima 15.000, datanya sudah ada pada kami. Nanti kami akan bertemu dengan CSR yang sudah membantu kami. Setelah pembicaraan, akan kami sampaikan detailnya,” jelas Mu’ti.
Transformasi ini tidak hanya dianggap sebagai langkah inovatif, tetapi juga sebagai bentuk komitmen terhadap pemerataan kualitas pendidikan nasional di era digital.
Langkah pemerintah dalam mengintegrasikan teknologi pintar ini disambut positif banyak kalangan pendidikan yang berharap agar pelaksanaannya benar-benar merata dan tepat sasaran, tanpa mengorbankan kebutuhan dasar lainnya di sekolah.