Kukar – Pemerintah Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, menggelar rapat koordinasi terkait evaluasi program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), serta penataan pelayanan posyandu, Sabtu (28/4/2025). Kegiatan tersebut berlangsung di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kantor Kecamatan Samboja dan dihadiri oleh seluruh perwakilan desa dan kelurahan.
Camat Samboja, Damsik, menegaskan bahwa penguatan program seperti Pamsimas dan penataan Posyandu merupakan bagian penting dari pelayanan dasar yang harus diselenggarakan secara merata dan inklusif. Dalam sambutannya, ia juga menyoroti pentingnya percepatan pelaksanaan program Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD) dengan target lebih dari Rp500 juta yang dialokasikan untuk program infrastruktur dan layanan masyarakat di wilayah RT pada 2025.
“Saya minta seluruh jajaran desa dan kelurahan segera menyusun langkah konkret untuk menjalankan program ini. Ini sangat penting untuk pemerataan layanan air minum bersih, terutama di tingkat RT,” tegasnya.
Selain itu, Damsik menjelaskan bahwa posyandu sebagai layanan kesehatan primer harus ditata lebih sistematis. Ia mengacu pada Permendagri Nomor 13 Tahun 2024 tentang Penataan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), yang menekankan pentingnya peningkatan kualitas layanan, khususnya bagi ibu dan balita.
“Penataan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dasar, kita ingin memperkuat Posyandu sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan di desa dan kelurahan,” jelas Damsik.
Ia juga menambahkan bahwa peningkatan layanan posyandu tidak cukup hanya dari sisi administrasi, tetapi perlu didukung pelatihan teknis untuk para kader. Kolaborasi antara PKK, Posyandu, dan pemerintah desa menjadi kunci optimalisasi layanan kesehatan.
Dalam sesi diskusi, beberapa peserta menyampaikan tantangan di lapangan, termasuk keterbatasan tenaga hingga hambatan teknis pelaporan. Menyikapi hal itu, Camat Damsik menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti persoalan yang muncul melalui pendampingan teknis dan pelatihan berkelanjutan.
“Sinergi lintas sektor tetap menjadi kunci. Kita tidak bisa bekerja sendiri. Kita harus kolaboratif agar pembangunan tetap menyentuh masyarakat langsung,” ujarnya dalam penutupan rapat.
Rapat ini menjadi bagian dari strategi Kecamatan Samboja untuk terus memperbaiki kualitas pelayanan publik serta memastikan program-program prioritas di bidang air bersih dan kesehatan dapat terlaksana sesuai kebutuhan masyarakat.