Jakarta – Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, melontarkan kritik pedas terhadap format Piala AFF 2024. Menurutnya, sistem home and away sejak fase grup membuat pemain terlalu kelelahan, sehingga sulit mencapai performa terbaik.
“Kami harus berpindah negara setiap tiga hari. Ini tidak ideal bagi pemain,” ujar Shin Tae-yong dalam konferensi pers menjelang laga melawan Vietnam, Jumat (13/12/2024).
Format Piala AFF 2024 berbeda dibandingkan edisi 2016 dan sebelumnya. Saat itu, fase grup digelar di satu negara (home tournament), seperti di Myanmar dan Filipina. Sementara itu, semifinal dan final baru menggunakan sistem home and away. Format ini berubah sejak 2018 dengan laga kandang-tandang di fase grup, kecuali Piala AFF 2020 yang digelar secara bubble di Singapura karena pandemi COVID-19.
Shin Tae-yong mengungkapkan, perubahan format ini berdampak besar pada kondisi fisik pemain, terutama dengan jadwal pertandingan yang padat.
Shin Tae-yong menyoroti dampak perjalanan jauh terhadap kebugaran pemain. Tim harus bolak-balik negara dalam waktu singkat, membuat pemulihan fisik hampir mustahil.
“Tiga hari, satu pertandingan. Ditambah perjalanan. Itu sangat membebani pemain kami,” jelasnya.
Menurut Shin, jika fase grup digelar di satu negara, seperti dulu, para pemain akan lebih siap dan dapat menampilkan performa terbaik.
Shin Tae-yong juga mengakui Vietnam memiliki keuntungan jadwal karena istirahat lebih lama setelah matchday kedua. Hal ini diyakini akan memengaruhi kesiapan mental dan fisik kedua tim dalam laga selanjutnya.
“Vietnam punya lebih banyak waktu istirahat. Ini jelas memberikan keuntungan besar,” tambahnya.
Shin Tae-yong menegaskan bahwa Timnas Indonesia tidak membawa skuad senior di Piala AFF 2024. Fokus utama tim saat ini adalah lolos ke Piala Dunia 2026 dan persiapan Kualifikasi Piala Asia U-23 pada 2025.
“Kami meminta pengertian media dan masyarakat. Ada target lebih besar yang harus kami capai,” tutup Shin Tae-yong.
