Samarinda – Jahidin, Anggota Komisi I DPRD Kalimantan Timur, mengajak masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi Pemilu 2024 dengan cara yang damai dan melibatkan partisipasi aktif.
Dalam komentarnya, Jahidin menekankan pentingnya menghormati setiap calon yang mencalonkan diri, termasuk calon legislatif perempuan, sebagai bukti bahwa Kaltim adalah daerah yang menganut prinsip demokrasi dengan memberikan kesempatan yang setara bagi semua warga negara.
Jahidin berkomitmen untuk memainkan peran aktifnya sebagai anggota DPRD yang mendorong terlaksananya Pemilu secara damai dan melibatkan partisipasi dari warga Benua Etam. Salah satu langkah yang diambilnya adalah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menggunakan hak pilih.
Ia juga menekankan perlunya menjaga suasana kondusif dalam menghadapi persaingan tiga calon presiden, meminta agar tim sukses masing-masing calon mengutamakan nilai-nilai demokrasi yang sehat, tanpa melakukan serangan personal atau pemecahan citra.
“Jangan sampai ada pencitraan negatif. Itu dapat merusak konsep demokrasi kita. Kita harus menampilkan sikap yang beradab, penuh toleransi, dan saling menghormati,” katanya.
Jahidin juga mengomentari tingginya angka golput di Kaltim, khususnya pada Pemilu 2019 di Samarinda dan Kutai Kartanegara yang mencapai 30-40 persen. Ia mendorong agar warga yang memiliki hak pilih untuk menggunakan hak tersebut sebagai warga negara yang bertanggung jawab, tanpa melakukan golput.
Selain itu, Jahidin juga memberikan apresiasi kepada peran media massa yang telah memberikan literasi dan dukungan kepada masyarakat agar tidak golput.
Dalam harapannya, kerjasama antara pemerintah, partai politik, tim sukses, masyarakat, dan media massa akan terus berlangsung untuk memastikan terciptanya Pemilu yang damai dan melibatkan partisipasi pada tahun 2024.
“Siapapun yang terpilih kelak di antara para calon memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai manusia. Tetapi, dari mereka, ada yang dianggap terbaik oleh masyarakat. Penilaian ini kembali kepada masing-masing pemilih,” paparnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kaltim, Sufian Agus, juga menjelaskan bahwa angka partisipasi pemilih di Kalimantan Timur masih di bawah rata-rata nasional, yakni sekitar 66 persen.

