Kutai Timur – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur terus berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat melalui penerapan enam pilar transformasi kesehatan. Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur, dr. Bahrani, menyampaikan hal ini dalam Musyawarah Cabang (Muscab) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kutai Timur, Sabtu (30/11/2024).
Enam pilar ini meliputi transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, dan teknologi kesehatan.
Pada layanan primer, fokusnya adalah penguatan puskesmas, klinik, dan posyandu, terutama di wilayah terpencil. “Kami ingin layanan di puskesmas bukan sekadar pelayanan medis, tetapi juga menjadi pusat pencegahan penyakit melalui edukasi dan promosi kesehatan,” ujar dr. Bahrani.
Dalam layanan rujukan, pemerintah daerah melengkapi fasilitas kesehatan dengan alat canggih dan meningkatkan kapasitas tenaga medis. “Kami berharap masyarakat Kutai Timur tidak perlu lagi merujuk pasien keluar daerah untuk mendapatkan pengobatan yang memadai,” tambahnya.
Pilar sistem ketahanan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesiapan menghadapi pandemi serta tantangan lokal. Selain itu, transformasi pembiayaan diterapkan melalui sistem kapitasi di puskesmas untuk mengurangi kesenjangan layanan antara perkotaan dan pedalaman.
Masalah distribusi tenaga medis, khususnya dokter gigi, menjadi tantangan pada pilar SDM kesehatan. “Distribusi tenaga kesehatan yang tidak merata ini menjadi perhatian kami. Ke depan, kami akan terus berupaya mendistribusikan tenaga kesehatan ke seluruh wilayah,” tegas dr. Bahrani.
Pada aspek teknologi, Kutai Timur mulai mengembangkan telemedicine agar masyarakat di pedalaman dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis.
Meski berbagai langkah telah diambil, tantangan seperti keterbatasan infrastruktur di daerah terpencil masih menjadi hambatan. “Kami juga masih kekurangan perawat dan bidan di beberapa wilayah,” ungkap dr. Bahrani.
Melalui Muscab IDI, pemerintah berharap sinergi dengan berbagai pihak semakin kuat untuk menciptakan sistem kesehatan yang berkualitas dan merata. “Kami sedang berupaya melengkapi fasilitas kesehatan dengan peralatan modern serta mendukung pengembangan teknologi pengobatan jarak jauh,” jelasnya.
Masyarakat Kutai Timur menyambut baik inisiatif ini dan berharap program-program tersebut segera terwujud, sehingga layanan kesehatan menjadi lebih inklusif dan berkeadilan.

