Jakarta – Sejumlah kota di Asia Tenggara, termasuk Jakarta, masuk dalam daftar kota paling berpolusi di dunia berdasarkan pantauan IQAir pada Jumat (24/01/2025). Hanoi, Vietnam, menjadi kota paling berpolusi di ASEAN dan keenam dunia, dengan indeks kualitas udara (AQI) sebesar 171, yang dikategorikan tidak sehat.
Sementara itu, Bangkok berada di peringkat sembilan dunia. Kabut asap tebal menyelimuti cakrawala kota, memaksa otoritas setempat mengambil langkah darurat. Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, bahkan mengimbau perusahaan untuk mengizinkan staf bekerja dari rumah guna mengurangi lalu lintas.
“Mereka harus mengambil tindakan lebih banyak, bukan hanya mengumumkan tingkat debu yang tinggi dan menutup sekolah,” ujar Khwannapat Intarit, warga Bangkok yang mengeluhkan dampak polusi pada aktivitas sehari-harinya.
Di posisi ketiga belas dunia, Phnom Penh mencatatkan AQI 155. Adapun Jakarta menempati peringkat ke-45 dunia dan ketujuh di ASEAN, dengan skor AQI 78 yang masih masuk kategori normal.
Kondisi polusi udara di Jakarta kerap dikaitkan dengan kombinasi faktor seperti emisi kendaraan bermotor, aktivitas industri, dan pembakaran sampah. Namun, upaya mitigasi masih belum signifikan dalam memperbaiki kualitas udara ibu kota.
Para pakar lingkungan mendesak pemerintah untuk segera melakukan langkah strategis guna mengurangi emisi. Salah satu langkah yang dianggap perlu adalah memperbanyak ruang hijau dan mendorong penggunaan transportasi umum ramah lingkungan.
Sebagai perbandingan, beberapa kota besar lainnya seperti New Delhi, India, mencatatkan indeks lebih buruk dengan AQI di atas 200. Kondisi ini menunjukkan bahwa polusi udara masih menjadi tantangan global yang membutuhkan solusi kolektif lintas negara.
