Kukar – Ramadan tahun ini menjadi momentum penting bagi Pemerintah Kecamatan Kota Bangun Darat dalam memperkuat nilai keagamaan sekaligus mendukung pelaku ekonomi lokal. Camat Kota Bangun Darat, Julkifli, menyampaikan sejumlah program yang telah dilaksanakan, termasuk Safari Ramadan, program Etam Mengaji, dan pasar Ramadan di beberapa desa.
Safari Ramadan, yang awalnya direncanakan menjangkau 10 desa, hanya dapat terealisasi di tiga titik. “Untuk kegiatan ini, minggu pertama Ramadan dilaksanakan di Desa Sedulang, lalu dilanjutkan di wilayah lain hingga akhir Ramadan direncanakan di Desa Wonosari,” kata Julkifli, Selasa (4/3/2025), seusai menghadiri kegiatan di Bappeda Kukar.
Kegiatan ini melibatkan kolaborasi bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI), Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ), serta tokoh masyarakat. Tujuannya adalah menguatkan ukhuwah islamiyah dan pembinaan keagamaan masyarakat secara langsung di tingkat desa.
Selain itu, pihak kecamatan juga meluncurkan program Etam Mengaji, yang bertujuan meningkatkan minat baca dan pemahaman Al-Qur’an selama bulan suci ini. Julkifli menyebutkan bahwa kegiatan ini menyasar semua lapisan usia, dengan antusiasme yang cukup tinggi di kalangan anak-anak dan remaja.
Dari sisi ekonomi, Kecamatan Kota Bangun Darat juga menyelenggarakan pasar Ramadan di Desa Kota Bangun 2 dan Kota Bangun 3. Menurut Julkifli, kegiatan ini memberikan dampak langsung pada pendapatan UMKM lokal.
“Pasar Ramadan rutin digelar setiap tahun. Ini jadi momen pelaku UMKM untuk tingkatkan omzet dan memperluas jangkauan pelanggan,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa meski komposisi penduduk Muslim dan non-Muslim di kecamatan ini sekitar 60:40, kegiatan ekonomi tetap berjalan stabil selama Ramadan. Ini menunjukkan toleransi yang baik serta solidaritas sosial antarkomunitas.
Dengan rangkaian kegiatan ini, Kecamatan Kota Bangun Darat menjadikan Ramadan bukan hanya momen ibadah, tetapi juga sebagai sarana memperkuat integrasi sosial dan memberdayakan ekonomi lokal.

