Ponorogo – Bumi Perkemahan Pondok Pesantren Al-Iman Putri, Ponorogo, Jawa Timur, pada Rabu (17/9/2025) resmi menjadi lokasi pembukaan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar.
Acara yang akan berlangsung hingga 23 September 2025 itu diikuti oleh 299 peserta, baik putra maupun putri, yang datang dari berbagai kontingen daerah.
Pembukaan dilakukan langsung oleh Wakil Ketua Kwartir Cabang (Waka Kwarcab) Ponorogo, Kak Eko Budi Santoso. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa gerakan Pramuka memiliki peran penting dalam pendidikan karakter generasi muda.
“Pondok Al-Iman adalah salah satu lembaga yang konsisten mendukung Pramuka. Seorang Pramuka memikul tanggung jawab besar, bukan hanya untuk dirinya sendiri, melainkan juga untuk orang lain. Pramuka adalah garda terdepan dalam membentuk karakter bangsa agar menjadi lebih baik,” ungkapnya.
Ia juga berpesan agar para peserta memiliki semangat belajar yang tidak berhenti di tengah jalan. “Belajarlah terus hingga mencapai puncak. Jangan mudah menyerah atau cepat puas sebelum tujuan tercapai,” tambahnya.
Sementara itu, Mabigus Ponpes Al-Iman, Drs. KH Imam Bajuri, menyampaikan pentingnya memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Menurutnya, waktu adalah sesuatu yang tidak bisa diputar kembali.
“Waktu yang sudah berlalu tidak akan pernah kembali, maka gunakanlah untuk kegiatan yang bermanfaat,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa gerakan Pramuka adalah wadah kebersamaan yang selalu menghadirkan teman di manapun berada. “Di mana pun kita berada, kita selalu punya sahabat lewat Pramuka. Guru sejati adalah mereka yang memahami dan menghayati nilai-nilai Pramuka,” jelasnya.
Kursus Mahir Tingkat Dasar ini menjadi langkah strategis Kwarcab Ponorogo untuk mencetak pembina yang berkompeten. Melalui rangkaian materi, latihan, serta praktik lapangan, para peserta diharapkan mampu meningkatkan keterampilan sekaligus memperkuat jejaring antar pembina dari berbagai daerah.
Dengan antusiasme yang tinggi sejak hari pertama, kegiatan ini diyakini akan berlangsung sukses hingga penutupan pada 23 September 2025. Harapannya, lahir pembina Pramuka yang tidak hanya tangguh, tetapi juga mampu membawa gerakan Pramuka lebih berdaya guna bagi bangsa.