Jakpus – Kepanikan melanda kawasan Cempaka Baru ketika Gedung Terra Drone di Jalan Letjen Suprapto terbakar pada Selasa (9/12).
Kobaran api yang menjalar cepat membuat banyak pegawai tak sempat menyelamatkan diri, hingga tragedi ini merenggut sedikitnya 22 nyawa. Peristiwa ini sontak mengguncang publik karena terjadi di tengah jam kerja, saat gedung ramai oleh aktivitas perkantoran.
Data lapangan menyebutkan 22 korban meninggal dunia terdiri dari 15 perempuan dan tujuh laki-laki. Lima jenazah telah dievakuasi lebih dulu sebelum identitas para korban lain dipastikan melalui daftar sementara yang ditempelkan petugas di lokasi.
Catatan itu juga menampilkan nama beberapa korban perempuan, termasuk seorang ibu hamil. Sementara itu, sejumlah orang masih terjebak di lantai tiga dan lima, sedangkan lantai dua dan empat dipastikan sudah kosong.
“Kami pastikan terdapat korban jiwa dalam insiden ini,” tutur Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Roby Heri Saputra, pada Selasa (9/12). Ia menegaskan bahwa proses pendataan korban masih dilakukan sembari pemadaman berlangsung.
Roby mengatakan, kepolisian kini menyisir titik-titik rawan di dalam gedung untuk memeriksa kemungkinan adanya korban tambahan. Meski begitu, penyidikan resmi penyebab kebakaran belum dapat dimulai karena gedung masih dalam status pemadaman penuh.
Daftar orang yang belum berhasil dievakuasi memuat 10 nama di lantai tiga, antara lain Emelia, Della, Assyifa, Nazel, Vina, Tasya, Siti, Sendy, Lisda, dan Chandra. Di lantai lima, tercatat enam orang lainnya masih terperangkap. Tim pemadam menyebut suhu panas dan kepulan asap menghambat upaya penelusuran ke titik terdalam gedung.
Api pertama kali terlihat sekitar pukul 12.43 WIB. Sebanyak 25 unit mobil pemadam dan 89 personel dikerahkan untuk menaklukkan si jago merah.
Hingga sore hari, status kebakaran dinyatakan ‘merah’, menandakan bahwa proses pemadaman belum berhasil menekan api secara penuh. Luas area terbakar maupun dugaan awal penyebab kejadian masih dalam pendalaman.
Di luar gedung, petugas medis bersiaga menunggu korban yang berhasil diselamatkan, sementara warga yang penasaran terus berdatangan.
Aparat memasang garis pembatas untuk mencegah kerumunan mendekat, mengingat kondisi gedung dinilai belum stabil.
Kebakaran ini menjadi duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar. Upaya evakuasi dan pemadaman terus dilanjutkan, sementara aparat berjanji mengumumkan perkembangan terbaru begitu situasi dinyatakan aman.
