Rutinitas finansial harian kini bertransformasi dengan hadirnya bank digital. Dari membayar tagihan, menabung otomatis, hingga investasi instan—semua dapat dilakukan dalam genggaman. Perubahan ini tidak terjadi begitu saja, tapi didorong oleh kebiasaan baru masyarakat yang terbentuk seiring berkembangnya teknologi.
Dalam jurnal riset terbaru oleh Kalbis University yang terbit Maret 2025, ditemukan bahwa perilaku pengguna bank digital dipengaruhi oleh ekspektasi kinerja dan kondisi pendukung teknologi, bukan semata kemudahan aplikasi. Penelitian ini melibatkan 150 responden aktif pengguna bank digital, mayoritas dari kelompok usia produktif 18–26 tahun.
“Kebiasaan adalah kunci. Saat seseorang merasa layanan digital benar-benar meningkatkan produktivitasnya, ia akan terbiasa dan setia menggunakannya,” jelas Kevin Widjaja, peneliti yang terlibat dalam studi ini.
Penelitian juga menunjukkan bahwa fitur antarmuka yang sederhana saja belum cukup. Yang lebih penting adalah apakah aplikasi benar-benar membuat pengguna merasa terbantu, cepat, dan aman. Oleh karena itu, faktor performance expectancy (harapan atas kinerja aplikasi) dan facilitating conditions (dukungan teknis dan kenyamanan penggunaan) menjadi sangat dominan.
Dalam data yang dihimpun, ditemukan juga bahwa sebagian besar pengguna aktif adalah pekerja kantoran dan mahasiswa. Ini mengindikasikan bahwa kelompok ini paling mudah membentuk kebiasaan digital karena rutinitas mereka yang padat dan mobilitas tinggi.
Sebaliknya, variabel kemudahan penggunaan (perceived ease of use) tidak berpengaruh signifikan terhadap niat menggunakan. Artinya, kemudahan bukanlah jaminan aplikasi akan dipakai terus-menerus. Pengguna lebih mengutamakan apakah aplikasi itu benar-benar menyelesaikan masalah mereka.
Transformasi digital dalam perbankan tak hanya soal teknologi, tapi juga perubahan budaya. Pengguna kini terbiasa mengelola keuangan secara mandiri dan real-time. Ini adalah kebiasaan baru yang akan terus berkembang, dan bank digital menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat urban modern.
Dengan memahami pola ini, bank perlu membangun layanan berbasis kebiasaan pengguna: lebih cepat, lebih responsif, dan lebih personal. Bukan hanya soal fitur, tapi bagaimana fitur tersebut menjadi solusi rutin bagi hidup digital nasabah.