Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 14 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

BRIN Beri Penjelasan Tentang Meteor Jatuh di Cirebon

Cahaya menyilaukan di langit barat Cirebon pada Minggu petang meninggalkan tanya, sebelum sains memberi jawabannya.
ErickaEricka7 Oktober 2025 Saintek
Meteor jatuh di Cirebon 2025 Laut Jawa
Meteor jatuh di Cirebon (.inet)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Cirebon – Langit sore di Cirebon pada Minggu (5/10/2025) tiba-tiba berubah terang oleh cahaya menyilaukan diiringi dentuman keras yang sempat membuat warga panik. Peristiwa itu rupanya bukan ledakan atau gempa bumi, melainkan meteor besar yang jatuh di wilayah Laut Jawa, sebagaimana dikonfirmasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Menurut laporan resmi BRIN, fenomena tersebut termasuk kategori bolide, yaitu meteor berukuran besar yang meledak di atmosfer dan menghasilkan cahaya serta gelombang kejut kuat. Peristiwa langka ini terjadi sekitar pukul 18.30–18.39 WIB dan terekam oleh beberapa kamera CCTV dari berbagai titik di Cirebon, Kuningan, hingga Majalengka.

“Cahaya yang tampak dan suara ledakan berasal dari gelombang kejut saat meteor memasuki lapisan atmosfer rendah, bukan karena meteor menabrak permukaan bumi,” ujar Thomas Djamaluddin, Peneliti Utama Pusat Riset Antariksa BRIN, dalam keterangannya pada Senin (6/10/2025).

Thomas menambahkan, meteor kemungkinan besar terbakar habis di atmosfer, dan sisa materialnya jatuh di Laut Jawa. Karena itu, tidak ditemukan serpihan atau kawah di daratan Cirebon. Ia juga menegaskan bahwa peristiwa tersebut tidak berbahaya bagi masyarakat. “Gelombang kejutnya memang terdengar keras, tetapi tidak menimbulkan kerusakan,” ujarnya.

Sementara itu, BMKG Stasiun Kertajati melaporkan bahwa kondisi cuaca saat kejadian sangat normal—tanpa aktivitas petir, badai, atau hujan lebat—sehingga menutup kemungkinan bahwa cahaya besar tersebut berasal dari fenomena meteorologi. Data seismik mencatat adanya getaran kecil pada pukul 18.39:12 WIB, yang dikonfirmasi sebagai efek gelombang kejut akibat meteor.

Pihak Polresta Cirebon bersama BPBD juga turun langsung ke sejumlah lokasi yang diduga menjadi titik jatuh meteor, termasuk wilayah Ciperna hingga pesisir utara. Namun, hasil penyisiran tidak menemukan benda asing atau kerusakan di permukaan tanah. “Dugaan kuat, meteor jatuh di laut, bukan di darat,” ungkap seorang pejabat Polresta Cirebon dikutip dari Antara.

Fenomena serupa ternyata pernah terjadi di wilayah ini. Berdasarkan catatan astronomi, pada Senin (10/7/1922), dua fragmen meteor ditemukan di Sindanglaut, Cirebon, dengan berat total 15,5 kilogram. Salah satu fragmen bahkan dilaporkan membelah batang pohon pisang dan menimbulkan lubang kecil di tanah.

BRIN mengimbau masyarakat agar tidak panik serta tidak menyebarkan kabar yang belum terverifikasi. Menurut lembaga tersebut, aktivitas meteor seperti ini merupakan kejadian alam rutin yang menandai interaksi Bumi dengan benda langit di orbitnya.

“Meteor seperti ini bukan tanda bahaya, melainkan pengingat bahwa Bumi kita selalu berinteraksi dengan alam semesta,” tutup Thomas Djamaluddin.

Fenomena meteor Cirebon menjadi momen langka yang sekaligus membuka ruang edukasi publik tentang astronomi. Meski sempat menggemparkan warga, kejadian itu membuktikan bahwa sains dapat memberikan ketenangan di tengah kepanikan.

BMKG Cirebon BRIN Antariksa Fenomena Alam Indonesia Meteor Cirebon 2025 Meteor Laut Jawa
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleIstri Wapres Ke-4 RI Karlinah Umar Wirahadikusumah Tutup Usia
Next Article Gempa Dahsyat Guncang Melonguane, BMKG Keluarkan Peringatan Tsunami

Informasi lainnya

Puncak Gerhana Bulan Total Terlihat 8 September 01.11 WIB

7 September 2025

Catat Waktu Lengkap Gerhana Bulan Total September 2025

3 September 2025

PANDI Perketat Aturan Sengketa Domain untuk Cegah Cybersquatting

16 Agustus 2025

Hujan Meteor Perseid Hiasi Langit Indonesia pada 12–13 Agustus

12 Agustus 2025

Fenomena Sturgeon Moon Hiasi Langit Agustus

8 Agustus 2025

Misteri 5 Agustus, Mengapa Hari Ini Lebih Pendek?

5 Agustus 2025
Paling Sering Dibaca

Dari Memalukan ke Menakutkan

Editorial Udex Mundzir

Juara dari Kebiasaan Kecil 

Profil Adit Musthofa

Pengalaman Naik Bus Umum Samarinda-Balikpapan: Tiket Murah, Musik Dangdut, dan Jalanan Bergelombang

Travel Udex Mundzir

Menjelajahi Kuil Rubah Fushimi Inari

Travel Alfi Salamah

Keindahan Gunung Fuji di Jepang, Pesona Alam yang Tak Tertandingi

Travel Alfi Salamah
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Universitas Cipasung Tasikmalaya Cetak Guru Inovatif Lewat STEAM

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

APBD Kutim Turun Drastis, Pemkab Upayakan TPP ASN Tetap Aman

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.