Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Lepaskan Ketegangan, Raih Kedamaian

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Kamis, 23 Oktober 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

BRIN Beri Penjelasan Tentang Meteor Jatuh di Cirebon

Cahaya menyilaukan di langit barat Cirebon pada Minggu petang meninggalkan tanya, sebelum sains memberi jawabannya.
ErickaEricka7 Oktober 2025 Saintek
Meteor jatuh di Cirebon 2025 Laut Jawa
Meteor jatuh di Cirebon (.inet)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Cirebon – Langit sore di Cirebon pada Minggu (5/10/2025) tiba-tiba berubah terang oleh cahaya menyilaukan diiringi dentuman keras yang sempat membuat warga panik. Peristiwa itu rupanya bukan ledakan atau gempa bumi, melainkan meteor besar yang jatuh di wilayah Laut Jawa, sebagaimana dikonfirmasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Menurut laporan resmi BRIN, fenomena tersebut termasuk kategori bolide, yaitu meteor berukuran besar yang meledak di atmosfer dan menghasilkan cahaya serta gelombang kejut kuat. Peristiwa langka ini terjadi sekitar pukul 18.30–18.39 WIB dan terekam oleh beberapa kamera CCTV dari berbagai titik di Cirebon, Kuningan, hingga Majalengka.

“Cahaya yang tampak dan suara ledakan berasal dari gelombang kejut saat meteor memasuki lapisan atmosfer rendah, bukan karena meteor menabrak permukaan bumi,” ujar Thomas Djamaluddin, Peneliti Utama Pusat Riset Antariksa BRIN, dalam keterangannya pada Senin (6/10/2025).

Thomas menambahkan, meteor kemungkinan besar terbakar habis di atmosfer, dan sisa materialnya jatuh di Laut Jawa. Karena itu, tidak ditemukan serpihan atau kawah di daratan Cirebon. Ia juga menegaskan bahwa peristiwa tersebut tidak berbahaya bagi masyarakat. “Gelombang kejutnya memang terdengar keras, tetapi tidak menimbulkan kerusakan,” ujarnya.

Sementara itu, BMKG Stasiun Kertajati melaporkan bahwa kondisi cuaca saat kejadian sangat normal—tanpa aktivitas petir, badai, atau hujan lebat—sehingga menutup kemungkinan bahwa cahaya besar tersebut berasal dari fenomena meteorologi. Data seismik mencatat adanya getaran kecil pada pukul 18.39:12 WIB, yang dikonfirmasi sebagai efek gelombang kejut akibat meteor.

Pihak Polresta Cirebon bersama BPBD juga turun langsung ke sejumlah lokasi yang diduga menjadi titik jatuh meteor, termasuk wilayah Ciperna hingga pesisir utara. Namun, hasil penyisiran tidak menemukan benda asing atau kerusakan di permukaan tanah. “Dugaan kuat, meteor jatuh di laut, bukan di darat,” ungkap seorang pejabat Polresta Cirebon dikutip dari Antara.

Fenomena serupa ternyata pernah terjadi di wilayah ini. Berdasarkan catatan astronomi, pada Senin (10/7/1922), dua fragmen meteor ditemukan di Sindanglaut, Cirebon, dengan berat total 15,5 kilogram. Salah satu fragmen bahkan dilaporkan membelah batang pohon pisang dan menimbulkan lubang kecil di tanah.

BRIN mengimbau masyarakat agar tidak panik serta tidak menyebarkan kabar yang belum terverifikasi. Menurut lembaga tersebut, aktivitas meteor seperti ini merupakan kejadian alam rutin yang menandai interaksi Bumi dengan benda langit di orbitnya.

“Meteor seperti ini bukan tanda bahaya, melainkan pengingat bahwa Bumi kita selalu berinteraksi dengan alam semesta,” tutup Thomas Djamaluddin.

Fenomena meteor Cirebon menjadi momen langka yang sekaligus membuka ruang edukasi publik tentang astronomi. Meski sempat menggemparkan warga, kejadian itu membuktikan bahwa sains dapat memberikan ketenangan di tengah kepanikan.

BMKG Cirebon BRIN Antariksa Fenomena Alam Indonesia Meteor Cirebon 2025 Meteor Laut Jawa
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleIstri Wapres Ke-4 RI Karlinah Umar Wirahadikusumah Tutup Usia
Next Article Gempa Dahsyat Guncang Melonguane, BMKG Keluarkan Peringatan Tsunami

Informasi lainnya

Puncak Gerhana Bulan Total Terlihat 8 September 01.11 WIB

7 September 2025

Catat Waktu Lengkap Gerhana Bulan Total September 2025

3 September 2025

PANDI Perketat Aturan Sengketa Domain untuk Cegah Cybersquatting

16 Agustus 2025

Hujan Meteor Perseid Hiasi Langit Indonesia pada 12–13 Agustus

12 Agustus 2025

Fenomena Sturgeon Moon Hiasi Langit Agustus

8 Agustus 2025

Misteri 5 Agustus, Mengapa Hari Ini Lebih Pendek?

5 Agustus 2025
Paling Sering Dibaca

Bahlil dan Wajah Baru Penjajahan

Editorial Udex Mundzir

Keadilan Dibelokkan oleh Kekuasaan

Editorial Udex Mundzir

Hukum Membaca Surah Pendek dalam Shalat Khafifatain

Islami Ericka

Prestasi UGM Cemerlang, Integritas Belum Tercermin

Editorial Udex Mundzir

Hakim Bisa Dibeli? Ini Darurat!

Editorial Udex Mundzir
Berita Lainnya
Kesehatan
Alfi Salamah23 Oktober 2025

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Kasus Radiasi Cikande Masuk Tahap Penyidikan, PT PMT Dianggap Lalai

Trump Resmikan Fase Dua Kesepakatan Gencatan Gaza

Menkeu Purbaya Pertimbangkan Pemangkasan PPN Tahun 2026

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.