Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 14 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Harga BBM Turun, Asal Bukan Oplosan

Kado Lebaran yang ditunggu rakyat bukan sekadar diskon sesaat, tapi jaminan kualitas dan kejujuran layanan.
Udex MundzirUdex Mundzir29 Maret 2025 Editorial
Penurunan Harga BBM Non-Subsidi Lebaran 2025
Ilustrasi Penurunan Harga BBM Non-Subsidi Lebaran 2025 (.inet)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Pemerintah dan Pertamina akhirnya memberi kejutan kecil menjelang Lebaran 2025. Mulai 29 Maret, harga BBM non-subsidi resmi turun. Pertamax, Pertamax Green, Dexlite, dan varian lainnya disesuaikan turun antara Rp400 hingga Rp700 per liter. Bagi sebagian masyarakat, ini tentu kabar baik, apalagi menjelang arus mudik yang akan menguras ongkos perjalanan.

Plt. Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menyebut langkah ini sebagai “kado spesial Lebaran”. Kalimat itu manis terdengar. Tapi masyarakat berhak bertanya: apakah ini hanya kado sesaat, atau cerminan arah kebijakan energi yang lebih berpihak ke rakyat?

Harga BBM di Indonesia, khususnya non-subsidi, memang mengikuti mekanisme pasar. Namun kenyataannya, saat harga minyak dunia turun, penyesuaian harga di dalam negeri sering terlambat. Ketika harga naik, rakyat segera diminta maklum. Tapi saat harga turun, justifikasi yang muncul bisa beragam.

Maka penurunan kali ini patut diapresiasi, meskipun datang terlambat. Yang jauh lebih penting dari angka penurunan adalah jaminan kualitas produk dan transparansi distribusi. Karena apa gunanya harga murah, jika BBM yang dibeli ternyata oplosan atau tercampur zat yang merusak mesin?

Kasus BBM oplosan bukan isapan jempol. Setiap tahun menjelang Lebaran, aduan soal kualitas bahan bakar meningkat. Mulai dari kendaraan mogok usai mengisi, tangki kemasukan air, hingga oknum yang mencampur BBM resmi dengan zat tak layak. Ini bukan hanya soal kerugian ekonomi, tapi juga ancaman keselamatan.

Pertamina berkali-kali mengklaim distribusi aman dan pasokan cukup. Namun di lapangan, pengawasan sering lemah, terutama di SPBU-SPBU kecil dan di daerah pelosok. Padahal, mudik Lebaran adalah momen ketika mobilitas masyarakat mencapai puncaknya, dan risiko menjadi berlipat ganda.

Pemerintah dan Pertamina seharusnya tidak hanya mengumumkan harga. Mereka juga wajib menjamin keaslian produk, meningkatkan pengawasan, dan menindak tegas pelaku kecurangan di jalur distribusi. Program ramp check armada tangki dan penyebaran pos siaga BBM memang langkah positif, tapi jangan berhenti di seremonial.

Di sisi lain, turunnya harga BBM juga memperlihatkan realitas bahwa rakyat sangat sensitif terhadap kebijakan yang langsung menyentuh kantong mereka. Penyesuaian ini terasa lebih nyata daripada berbagai program subsidi yang rumit, lambat, dan rawan salah sasaran.

Namun, kita juga tak boleh melupakan konteks besar: penurunan harga BBM tidak serta-merta menjawab persoalan daya beli yang lesu. Menjelang Lebaran 2025 ini, banyak laporan menyebut konsumsi rumah tangga tak setinggi tahun-tahun sebelumnya. Harga-harga bahan pokok masih tinggi.

Kebijakan harga energi harus berjalan seimbang dengan perlindungan daya beli masyarakat secara menyeluruh. Karena itu, pemangkasan harga BBM harus dibarengi kontrol harga logistik, evaluasi ongkos distribusi, dan langkah nyata mengendalikan inflasi pangan.

Jangan sampai publik hanya diberi “kado Lebaran” dalam bentuk angka, tapi tetap harus membayar mahal dalam bentuk lain: harga pangan yang melambung, transportasi umum yang naik, atau layanan publik yang tidak membaik.

Pemerintah perlu menjadikan kebijakan energi sebagai bagian dari sistem jangka panjang yang adil, bukan hanya alat politis menjelang momen besar. Harga boleh turun sesaat, tapi akuntabilitas harus terus naik.

Dan terakhir, jangan lupakan soal trust. Masyarakat bisa menerima BBM non-subsidi turun, asal bukan oplosan, bukan pencitraan, dan bukan sekadar simbol. Karena yang dibutuhkan rakyat bukan kejutan, tapi kepastian.

Harga BBM 2025 Kebijakan Energi Kualitas BBM Mudik Lebaran Pertamina
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleWagub Kaltim Imbau Pemudik Tertib, ASN Dilarang Pakai Mobdin
Next Article Puasa dan Pemberantasan Korupsi

Informasi lainnya

Menguji Gelar Pahlawan Soeharto

13 November 2025

Insentif MBG: Jangan Alihkan Beban

2 November 2025

Kehadiran Prabowo di Kongres Projo, Akan Menegaskan Dirinya “Termul”

1 November 2025

Sentralisasi Berkedok Nasionalisme

31 Oktober 2025

Siapa Kenyang dari Proyek Makan Bergizi?

27 Oktober 2025

Larangan Baju Bekas: Tegas Boleh, Serampangan Jangan

27 Oktober 2025
Paling Sering Dibaca

Prabowo Tidak Peka Terhadap Derita Rakyat

Editorial Udex Mundzir

Kaya SDA, Tapi Hidup dari Pajak

Editorial Udex Mundzir

Enam Penyakit Hati dalam Islam dan Cara Menyembuhkannya

Islami Alfi Salamah

UI di Puncak Ranking, Tercoreng Predator Tambang

Editorial Udex Mundzir

Tips Manajemen Waktu Agar Lebih Produktif

Daily Tips Ericka
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Universitas Cipasung Tasikmalaya Cetak Guru Inovatif Lewat STEAM

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

APBD Kutim Turun Drastis, Pemkab Upayakan TPP ASN Tetap Aman

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.