Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 14 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Indonesia Butuh Rp 13 Ribu T untuk Pertumbuhan Ekonomi 8%

Target ambisius pemerintah, efisiensi investasi menjadi kunci utama.
AssyifaAssyifa19 Desember 2024 Ekonomi
Investasi Indonesia 13 ribu triliun
Indonesia memerlukan dana sebesar Rp 13 Triliun untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8%.
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Jakarta – Pemerintah Indonesia membutuhkan investasi sebesar Rp 13.528 triliun dalam lima tahun ke depan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8% per tahun. Hal ini diungkapkan Deputi Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Riyatno, dalam forum diskusi bertajuk Strategi Pangkas Birokrasi Perizinan pada Kamis (19/12/2024).

Menurut Riyatno, sekitar 30% dari target pertumbuhan tersebut akan ditopang oleh sektor investasi, baik domestik maupun asing.

“Investasi menjadi pendukung terbesar kedua setelah konsumsi, mencapai 27% hingga 30%. Oleh karena itu, kebutuhan investasi semakin meningkat,” jelasnya.

Pemerintah menargetkan pertumbuhan investasi di kisaran 13% hingga 19% selama lima tahun mendatang. Pada tahun 2025, realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) diharapkan mencapai Rp 1.906 triliun, meningkat 15,52% dari target tahun 2024. Angka ini diproyeksikan terus meningkat hingga mencapai Rp 3.544 triliun pada 2029, yang diharapkan mampu menciptakan rata-rata 3.400 lapangan kerja baru per tahun.

Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah kepastian hukum. Riyatno mengakui bahwa meskipun regulasi di Indonesia sudah memiliki kerangka yang baik, implementasinya sering kali masih belum optimal.

“Teorinya bagus, tetapi praktiknya kurang. Ini menjadi PR kami bersama kementerian dan lembaga terkait,” ujar Riyatno.

Ketua Komite Tetap Strategi dan Promosi Investasi Kadin Indonesia, Shaanti Shamdasani, juga menyoroti pentingnya kepastian hukum dalam menarik investasi.

“Sistem hukum kita masih dianggap tidak transparan dan memakan waktu lama. Ini membuat banyak investor frustrasi, bahkan meninggalkan Indonesia,” ungkap Shaanti.

Pemerintah juga berencana menurunkan angka Incremental Capital Output Ratio (ICOR) dari 6,3% saat ini menjadi 4,15% per tahun. ICOR yang lebih rendah menandakan efisiensi investasi yang lebih baik dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kepala Pusat Kajian Industri, Perdagangan, dan Investasi INDEF, Andry Satrio Nugroho, menegaskan bahwa ICOR Indonesia masih tergolong tinggi dibandingkan negara tetangga seperti India, Thailand, dan Malaysia yang rata-rata hanya 4%.

“Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%, ICOR harus diturunkan ke 3,75%, atau porsi investasi dalam pertumbuhan ekonomi harus lebih dari 30%,” ujar Andry.

Dengan target realisasi investasi tahun ini sebesar Rp 1.650 triliun, hingga September 2024, BKPM melaporkan telah mencapai Rp 1.261 triliun atau 76,4% dari target. Pencapaian ini menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan, langkah-langkah perbaikan terus diupayakan demi menarik lebih banyak investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleHasil Tidak Optimal di Piala AFF, Ranking Timnas Turun
Next Article Prabowo Dorong D-8 Kembangkan Industri Halal dan Perikanan

Informasi lainnya

Dato Sri Tahir: Purbaya Sosok Tepat Atasi Tantangan Ekonomi Nasional

11 November 2025

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

5 November 2025

Gelombang PHK Global 2025: Amazon hingga Nestlé Pangkas Ribuan Pekerja

31 Oktober 2025

Menkeu Purbaya Pertimbangkan Pemangkasan PPN Tahun 2026

15 Oktober 2025

Pangkas TKD Rp227 T, Menkeu Minta Pemda Berbenah

3 Oktober 2025

BP-Vivo Batalkan Pembelian BBM Pertamina

3 Oktober 2025
Paling Sering Dibaca

Etika Batuk yang Benar untuk Mencegah Penyebaran Penyakit

Daily Tips Assyifa

Menjadi Kepala Daerah

Gagasan Syamril Al-Bugisyi

10 Situs Legal dan Terpercaya untuk Nonton Film Gratis dengan Kualitas HD

Happy Dexpert Corp

Tips Move On Ala Ustaz Hanan Attaki

Islami Assyifa

Ai Sri Mulyani, Ketelitian yang Berbuah Terang

Profil Adit Musthofa
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Universitas Cipasung Tasikmalaya Cetak Guru Inovatif Lewat STEAM

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

APBD Kutim Turun Drastis, Pemkab Upayakan TPP ASN Tetap Aman

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.