Samarinda – “IPM jadi tolak ukur keberhasilan gubernur,” tegas Syahariah Mas’ud saat menghadiri Forum Lintas Perangkat Daerah yang digelar di Samarinda, Rabu (23/4/2025).
Forum tersebut membahas penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) 2025–2029 dan Rencana Kerja (RENJA) 2026 dengan tema utama peningkatan taraf pendidikan masyarakat.
Dipimpin oleh Kepala Bappeda Kalimantan Timur Yusliando, forum ini dihadiri berbagai pemangku kepentingan, termasuk PLT Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim Rahmat Ramadhan, Ketua Tim Transisi Rusmadi Wongso, Kepala Biro Kesra Dasmiah, serta perwakilan perangkat daerah se-Kaltim secara daring dan luring.
Forum ini bertujuan merumuskan langkah-langkah konkret untuk mencapai visi RPJMD Kaltim 2025–2029, yakni “Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas”, terutama pada peningkatan kualitas pendidikan.
Seluruh peserta forum didorong memberi masukan terhadap substansi Rancangan Awal RENSTRA dan RENJA, dengan fokus pada output utama yang akan dicapai dalam lima tahun ke depan.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Syahariah Mas’ud, menyampaikan pentingnya keterlibatan legislatif dalam merumuskan kebijakan pendidikan.
“Indeks Pembangunan Manusia terdiri dari tiga indikator: pendidikan, kesehatan, dan daya beli. Komisi IV memiliki peran penting dalam memastikan peningkatan ketiganya,” ujarnya.
Ia juga menyinggung minimnya pelibatan DPRD dalam forum perencanaan sebelumnya.
“Saya berharap Komisi IV dan juga Komisi I lebih sering dilibatkan dalam penyusunan program pembangunan daerah, agar sinergi antara legislatif dan eksekutif lebih kuat,” tambahnya.
Masukan Syahariah mencerminkan harapan agar program seperti Pendidikan Gratis dan lainnya berjalan sejalan dengan aspirasi legislatif. Ia menekankan perlunya pengawasan ketat terhadap implementasi agar target peningkatan IPM benar-benar tercapai.
Melalui forum ini, DPRD berharap dapat terus mengawal dan memperkuat arah kebijakan pembangunan pendidikan demi mewujudkan generasi emas Kalimantan Timur yang berkualitas.

