Kukar – Dalam semangat membangun bangsa dari akar rumput, Kutai Kartanegara (Kukar) bergerak cepat mendukung program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto bersama Kabinet Merah Putih.
Langkah konkret tersebut diwujudkan dengan menyiapkan tiga lokasi strategis untuk pembangunan sekolah rakyat.
Sekretaris Kabupaten Kukar, Dr. Sunggono, didampingi Plt Kepala Dinas Sosial Kukar Yuliandris Suherman, menjelaskan pada Selasa (22/4/2025) bahwa dua dari tiga lokasi berada di Kelurahan Loa Ipuh Darat, Kecamatan Tenggarong, bukan di Kecamatan Loa Kulu seperti diberitakan sebelumnya.
Total luas lahan yang disiapkan di kawasan tersebut mencapai 10,65 hektare, yang akan digunakan untuk jenjang pendidikan SD (3 rombongan belajar), SMP (3 rombel), dan SMA (3 rombel).
Selain itu, lahan ketiga seluas 14,27 hektare disiapkan di Jalan AM Tahir No. 95, Desa Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak, yang akan difungsikan untuk SMP dan SMA masing-masing 3 rombongan belajar.
“Program ini bertujuan untuk membantu mengentaskan warga miskin melalui jalur pendidikan, dan semua fasilitasnya diberikan secara gratis,” ujar Sunggono menegaskan pentingnya dukungan dari seluruh pihak agar program ini berjalan sesuai harapan.
Dalam kesempatan yang sama, Sunggono juga memaparkan hasil verifikasi yang telah dilakukan bersama fasilitator dari Kementerian Sosial, Kemendagri, Kementerian PUPR, dan sejumlah lembaga lainnya.
Menurutnya, ada beberapa catatan penting yang telah disepakati, seperti status lahan yang sudah dihibahkan oleh PT Multi Harapan Utama kepada Pemkab Kukar berdasarkan naskah hibah dari eks Hak Guna Usaha (HGU).
“Lahan tahap kedua merupakan aset Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Dinas Perikanan dan Kelautan, yang saat ini masih berupa usulan alternatif dengan legalitas berupa naskah hibah Barang Milik Daerah,” tambah Sunggono.
Untuk memastikan keberlangsungan program Sekolah Rakyat, Pemkab Kukar berkomitmen menyerahkan tanah atau bangunan tersebut kepada Kementerian Sosial RI melalui mekanisme hibah dalam waktu paling lambat tiga tahun setelah penandatanganan perjanjian pinjam pakai.
Dengan persiapan matang ini, Kukar menunjukkan keseriusannya mendukung transformasi pendidikan nasional, sejalan dengan visi membangun Indonesia yang adil dan makmur dari pelosok daerah.

