Dalam Islam, aurat wanita adalah bagian tubuh yang harus ditutupi dari pandangan orang yang bukan mahram.
Cakupan Aurat Wanita
Definisi dan cakupan aurat ini berbeda tergantung pada situasi dan siapa yang berada di hadapannya.
1. Aurat di Hadapan Pria Bukan Mahram
Seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan (menurut mayoritas ulama).
2. Aurat di Hadapan Mahram dan Sesama Wanita Muslimah
Bagian tubuh yang biasa terlihat dalam situasi normal, seperti kepala, leher, lengan, dan kaki hingga betis.
3. Aurat di Hadapan Wanita Non-Muslim
Ada perbedaan pendapat, namun sebagian ulama berpendapat bahwa aurat wanita Muslimah di hadapan wanita non-Muslim sama seperti di hadapan pria bukan mahram.
Prinsip Utama dalam Berpakaian
Untuk memastikan aurat tertutup dengan baik, Islam memberikan beberapa prinsip dasar dalam berpakaian:
1. Menutupi Aurat
Pakaian harus menutupi seluruh aurat sesuai dengan ketentuan syariat.
2. Tidak Transparan
Kain yang digunakan harus cukup tebal sehingga tidak memperlihatkan kulit atau bentuk tubuh di baliknya.
3. Tidak Ketat
Pakaian tidak boleh ketat sehingga memperlihatkan bentuk tubuh.
4. Kesopanan dan Kesederhanaan
Pakaian harus mencerminkan kesopanan dan tidak mencolok.
5. Tidak Menyerupai Laki-laki
Wanita tidak boleh mengenakan pakaian yang menyerupai pakaian pria.
Lapisan Pakaian untuk Wanita Muslimah
Wanita Muslimah sering kali mengenakan beberapa lapisan pakaian untuk memastikan aurat mereka tertutup dengan sempurna. Berikut adalah penjelasan tentang lapisan-lapisan pakaian tersebut:
1. Pakaian Dalam
Pakaian dalam biasanya bra dan celana dalam
Bra (Kutang)
Pakaian dalam yang digunakan untuk menutupi dan menyokong payudara.
Celana Dalam (CD)
Pakaian dalam yang digunakan untuk menutupi area genital.
2. Lapisan Kedua
Qamis (قميص)
Qamis serupa tunik atau baju panjang yang menutupi tubuh dari bahu hingga lutut atau lebih panjang. Pakaian ini memberikan lapisan tambahan untuk menutupi aurat dengan baik.
Dir’ (درع)
Pakaian panjang yang digunakan di bawah pakaian luar, memberikan perlindungan ekstra dan memastikan tubuh tertutup dengan baik.
Sirwal (سروال)
Celana panjang yang menutupi kaki dari pinggang hingga mata kaki. Ini memberikan perlindungan tambahan dan kenyamanan.
3. Pakaian Luar
Gamis
Pakaian panjang yang menutupi tubuh dari bahu hingga mata kaki. Gamis sering disebut juga sebagai jubah dalam istilah umum.
Jilbab (جلباب)
Pakaian luar yang menutupi tubuh dari kepala hingga kaki. Dalam Al-Qur’an, istilah jilbab merujuk pada pakaian luar yang luas dan menutupi seluruh tubuh wanita. Ini bisa berupa abaya, jubah, atau pakaian panjang lainnya yang menutupi seluruh tubuh.
Warna Pakaian dalam Islam
Islam tidak mewajibkan wanita untuk mengenakan pakaian dengan warna tertentu. Prinsip utama dalam memilih warna pakaian adalah kesopanan dan tidak mencolok.
Berikut beberapa pertimbangan terkait warna pakaian:
1. Kesopanan
Warna pakaian sebaiknya mencerminkan kesopanan dan tidak menarik perhatian berlebihan. Warna-warna netral seperti hitam, putih, abu-abu, dan warna pastel sering kali dianggap sopan dan sederhana.
2. Tidak Mencolok
Hindari pakaian dengan warna yang sangat mencolok atau berkilau, yang dapat menarik perhatian secara berlebihan.
Jenis Pakaian yang Dilarang untuk Wanita
Ada beberapa jenis pakaian yang dilarang bagi wanita Muslimah karena tidak memenuhi prinsip-prinsip menutup aurat, kesopanan, dan kesederhanaan:
1. Pakaian yang Tidak Menutupi Aurat dengan Baik
Pakaian terbuka yang memperlihatkan bagian tubuh yang harus ditutupi, seperti pakaian tanpa lengan, rok pendek, dan pakaian yang memperlihatkan belahan dada.
2. Pakaian yang Transparan
Pakaian tembus pandang atau terlalu tipis sehingga memperlihatkan kulit atau bentuk tubuh di baliknya. Ini termasuk pakaian dari bahan seperti chiffon atau renda yang tidak dilapisi dengan kain yang lebih tebal.
3. Pakaian yang Ketat
Pakaian yang terlalu ketat sehingga memperlihatkan lekuk tubuh, seperti legging, jeans ketat, atau baju yang membentuk badan secara jelas.
4. Pakaian yang Menyerupai Pakaian Laki-Laki
Pakaian maskulin yang dirancang khusus untuk pria atau yang sangat menyerupai pakaian pria, seperti setelan jas dan celana panjang dengan potongan maskulin.
5. Pakaian yang Menarik Perhatian Berlebihan (Syuhrah)
Pakaian dengan warna yang sangat mencolok, berkilau, atau dengan hiasan yang berlebihan sehingga menarik perhatian secara berlebihan.
6. Pakaian yang Mengandung Simbol atau Tulisan Tidak Islami
Pakaian yang mengandung gambar, tulisan, atau simbol yang bertentangan dengan ajaran Islam, seperti gambar makhluk hidup yang lengkap, tulisan atau simbol yang vulgar, atau yang mempromosikan nilai-nilai tidak Islami.
Contoh Praktis Berpakaian
Berikut adalah contoh praktis tentang bagaimana wanita Muslimah dapat mengenakan beberapa lapisan pakaian untuk memastikan aurat tertutup dengan baik:
1. Lapisan Pertama
Bra dan celana dalam sebagai pakaian dalam, memberikan kenyamanan dasar.
2. Lapisan Kedua
Tunik atau qamis yang menutupi tubuh dari bahu hingga lutut atau lebih panjang. Pakaian ini memberikan lapisan tambahan untuk memastikan aurat tertutup dengan baik.
Sirwal sebagai celana panjang yang menutupi kaki dari pinggang hingga mata kaki.
3. Lapisan Ketiga (Luar)
Gamis panjang dan jilbab yang menutupi tubuh dari kepala hingga kaki, memastikan aurat tertutup dengan sempurna ketika berada di luar rumah atau di hadapan pria bukan mahram.
Dalil dari Al-Qur’an dan Hadits
Islam memberikan panduan yang jelas tentang berpakaian melalui Al-Qur’an dan hadits:
Al-Qur’an
Dalam Surah An-Nur ayat 31, Allah berfirman, “Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman agar mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa terlihat daripadanya.”
Dalam Surah Al-Ahzab ayat 59, Allah berfirman, “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka’. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah terkenal, karena itu mereka tidak mendapat gangguan. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Hadits
Rasulullah SAW bersabda, “Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihat keduanya, (salah satunya) wanita yang berpakaian tapi telanjang…” (HR. Muslim).
Ini merujuk pada wanita yang berpakaian tetapi masih memperlihatkan tubuh mereka melalui pakaian yang tidak layak.
Pastikan Aurat Tertutup dengan Baik
Islam memberikan panduan yang jelas dan lengkap tentang cara berpakaian yang benar bagi wanita Muslimah untuk memastikan aurat mereka tertutup dengan baik, sesuai dengan prinsip-prinsip syariat. Dengan mengenakan beberapa lapisan pakaian, mulai dari pakaian dalam, lapisan kedua seperti tunik atau qamis, hingga pakaian luar seperti gamis dan jilbab, wanita Muslimah dapat memenuhi tuntunan syariat, menjaga kesopanan, dan merasa nyaman dalam berbagai situasi.
Prinsip utama adalah menutupi aurat, tidak mengenakan pakaian yang transparan atau ketat, serta memilih pakaian yang sederhana dan tidak mencolok. Warna pakaian juga harus mencerminkan kesopanan dan tidak menarik perhatian berlebihan.
Dengan memahami dan menerapkan panduan ini, wanita Muslimah dapat menjalani kehidupan sehari-hari sesuai dengan tuntunan syariat, menjaga kehormatan dan martabat mereka, serta mendapatkan keridhaan Allah SWT.